Telusuri

Selasa, 18 Agustus 2009

Proklamasi Kemerdekaan Indonesia



Proklamasi Kemerdekaan Indonesia Jumat, 17 Agustus 1945 Tahun Masehi, atau 17 Agustus 2605 menurut tahun Jepang, atau 17 Ramadan 1365 Tahun Hijriah dibacakan oleh Ir. Soekarno yang didampingi oleh Drs. Mohammad Hatta di Jalan Pegangsaan Timur 56, Jakarta Pusat.

Latar belakang

Pada tanggal 6 Agustus 1945 sebuah bom atom dijatuhkan di atas kota Hiroshima Jepang oleh Amerika Serikat yang mulai menurunkan moral semangat tentara Jepang di seluruh dunia. Sehari kemudian Badan Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI, atau "Dokuritsu Junbi Cosakai", berganti nama menjadi PPKI (Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia) atau disebut juga Dokuritu Junbi Inkai dalam bahasa Jepang, untuk lebih menegaskan keinginan dan tujuan mencapai kemerdekaan Indonesia. Pada tanggal 9 Agustus 1945, bom atom kedua dijatuhkan di atas Nagasaki sehingga menyebabkan Jepang menyerah kepada Amerika Serikat dan sekutunya. Momen ini pun dimanfaatkan oleh Indonesia untuk memproklamasikan kemerdekaannya.


Soekarno, Hatta selaku pimpinan PPKI dan Radjiman Wedyodiningrat sebagai mantan ketua BPUPKI diterbangkan ke Dalat, 250 km di sebelah timur laut Saigon, Vietnam untuk bertemu Marsekal Terauchi. Mereka dikabarkan bahwa pasukan Jepang sedang di ambang kekalahan dan akan memberikan kemerdekaan kepada Indonesia. Sementara itu di Indonesia, pada tanggal 14 Agustus 1945, Sutan Syahrir telah mendengar berita lewat radio bahwa Jepang telah menyerah kepada Sekutu. Para pejuang bawah tanah bersiap-siap memproklamasikan kemerdekaan RI, dan menolak bentuk kemerdekaan yang diberikan sebagai hadiah Jepang.

Pada tanggal 12 Agustus 1945, Jepang melalui Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam, mengatakan kepada Soekarno, Hatta dan Radjiman bahwa pemerintah Jepang akan segera memberikan kemerdekaan kepada Indonesia dan proklamasi kemerdekaan dapat dilaksanakan dalam beberapa hari, tergantung cara kerja PPKI. Meskipun demikian Jepang menginginkan kemerdekaan Indonesia pada tanggal 24 Agustus.

Dua hari kemudian, saat Soekarno, Hatta dan Radjiman kembali ke tanah air dari Dalat, Sutan Syahrir mendesak agar Soekarno segera memproklamasikan kemerdekaan karena menganggap hasil pertemuan di Dalat sebagai tipu muslihat Jepang, karena Jepang setiap saat sudah harus menyerah kepada Sekutu dan demi menghindari perpecahan dalam kubu nasionalis, antara yang anti dan pro Jepang. Hatta menceritakan kepada Syahrir tentang hasil pertemuan di Dalat. Soekarno belum yakin bahwa Jepang memang telah menyerah, dan proklamasi kemerdekaan RI saat itu dapat menimbulkan pertumpahan darah yang besar, dan dapat berakibat sangat fatal jika para pejuang Indonesia belum siap. Soekarno mengingatkan Hatta bahwa Syahrir tidak berhak memproklamasikan kemerdekaan karena itu adalah hak Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI). Sementara itu Syahrir menganggap PPKI adalah badan buatan Jepang dan proklamasi kemerdekaan oleh PPKI hanya merupakan 'hadiah' dari Jepang (sic).


Pada tanggal 14 Agustus 1945 Jepang menyerah kepada Sekutu. Tentara dan Angkatan Laut Jepang masih berkuasa di Indonesia karena Jepang telah berjanji akan mengembalikan kekuasaan di Indonesia ke tangan Sekutu. Sutan Sjahrir, Wikana, Darwis, dan Chaerul Saleh mendengar kabar ini melalui radio BBC. Setelah mendengar desas-desus Jepang bakal bertekuk lutut, golongan muda mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Namun golongan tua tidak ingin terburu-buru. Mereka tidak menginginkan terjadinya pertumpahan darah pada saat proklamasi. Konsultasi pun dilakukan dalam bentuk rapat PPKI. Golongan muda tidak menyetujui rapat itu, mengingat PPKI adalah sebuah badan yang dibentuk oleh Jepang. Mereka menginginkan kemerdekaan atas usaha bangsa kita sendiri, bukan pemberian Jepang.

Soekarno dan Hatta mendatangi penguasa militer Jepang (Gunsei) untuk memperoleh konfirmasi di kantornya di Koningsplein (Medan Merdeka). Tapi kantor tersebut kosong.

Soekarno dan Hatta bersama Soebardjo kemudian ke kantor Bukanfu, Laksamana Muda Maeda, di Jalan Medan Merdeka Utara (Rumah Maeda di Jl Imam Bonjol 1). Maeda menyambut kedatangan mereka dengan ucapan selamat atas keberhasilan mereka di Dalat. Sambil menjawab ia belum menerima konfirmasi serta masih menunggu instruksi dari Tokyo. Sepulang dari Maeda, Soekarno dan Hatta segera mempersiapkan pertemuan Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada pukul 10 pagi 16 Agustus keesokan harinya di kantor Jalan Pejambon No 2 guna membicarakan segala sesuatu yang berhubungan dengan persiapan Proklamasi Kemerdekaan.

Sehari kemudian, gejolak tekanan yang menghendaki pengambilalihan kekuasaan oleh Indonesia makin memuncak dilancarkan para pemuda dari beberapa golongan. Rapat PPKI pada 16 Agustus pukul 10 pagi tidak dilaksanakan karena Soekarno dan Hatta tidak muncul. Peserta rapat tidak tahu telah terjadi peristiwa Rengasdengklok.

Peristiwa Rengasdengklok

Para pemuda pejuang, termasuk Chaerul Saleh, Sukarni, dan Wikana --yang konon kabarnya terbakar gelora heroismenya setelah berdiskusi dengan Ibrahim gelar Datuk Tan Malaka --yang tergabung dalam gerakan bawah tanah kehilangan kesabaran, dan pada dini hari tanggal 16 Agustus 1945. Bersama Shodanco Singgih, salah seorang anggota PETA, dan pemuda lain, mereka membawa Soekarno (bersama Fatmawati dan Guntur yang baru berusia 9 bulan) dan Hatta, ke Rengasdengklok, yang kemudian terkenal sebagai peristiwa Rengasdengklok. Tujuannya adalah agar Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta tidak terpengaruh oleh Jepang. Di sini, mereka kembali meyakinkan Soekarno bahwa Jepang telah menyerah dan para pejuang telah siap untuk melawan Jepang, apa pun risikonya.

Di Jakarta, golongan muda, Wikana, dan golongan tua, yaitu Mr. Ahmad Soebardjo melakukan perundingan. Mr. Ahmad Soebardjo menyetujui untuk memproklamasikan kemerdekaan Indonesia di Jakarta. maka diutuslah Yusuf Kunto untuk mengantar Ahmad Soebardjo ke Rengasdengklok. Mereka menjemput Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta kembali ke Jakarta. Mr. Ahmad Soebardjo berhasil meyakinkan para pemuda untuk tidak terburu - buru memproklamasikan kemerdekaan. Setelah tiba di Jakarta, mereka pulang kerumah masing-masing. Mengingat bahwa hotel Des Indes (sekarang kompleks pertokoan di Harmoni) tidak dapat digunakan untuk pertemuan setelah pukul 10 malam, maka tawaran Laksamana Muda Maeda untuk menggunakan rumahnya (sekarang gedung museum perumusan teks proklamasi) sebagai tempat rapat PPKI diterima oleh para tokoh Indonesia.

Pertemuan Soekarno/Hatta dengan Jenderal Mayor Nishimura dan Laksamana Muda Maeda

Malam harinya, Soekarno dan Hatta kembali ke Jakarta. Mayor Jenderal Moichiro Yamamoto, Kepala Staf Tentara ke XVI (Angkatan Darat) yang menjadi Kepala pemerintahan militer Jepang (Gunseikan) di Hindia Belanda tidak mau menerima Sukarno-Hatta yang diantar oleh Maeda Tadashi dan memerintahkan agar Mayor Jenderal Otoshi Nishimura, Kepala Departemen Urusan Umum pemerintahan militer Jepang, untuk menerima kedatangan rombongan tersebut. Nishimura mengemukakan bahwa sejak siang hari tanggal 16 Agustus 1945 telah diterima perintah dari Tokio bahwa Jepang harus menjaga status quo, tidak dapat memberi ijin untuk mempersiapkan proklamasi Kemerdekaan Indonesia sebagaimana telah dijanjikan oleh Marsekal Terauchi di Dalat, Vietnam. Soekarno dan Hatta menyesali keputusan itu dan menyindir Nishimura apakah itu sikap seorang perwira yang bersemangat Bushido, ingkar janji agar dikasihani oleh Sekutu. Akhirnya Sukarno-Hatta meminta agar Nishimura jangan menghalangi kerja PPKI, mungkin dengan cara pura-pura tidak tau. Melihat perdebatan yang panas itu Maeda dengan diam-diam meninggalkan ruangan karena diperingatkan oleh Nishimura agar Maeda mematuhi perintah Tokio dan dia mengetahui sebagai perwira penghubung Angkatan Laut (Kaigun) di daerah Angkatan Darat (Rikugun) dia tidak punya wewenang memutuskan.

Setelah dari rumah Nishimura, Sukarno-Hatta menuju rumah Laksamana Maeda (kini Jalan Imam Bonjol No.1) diiringi oleh Myoshi guna melakukan rapat untuk menyiapkan teks Proklamasi. Setelah menyapa Sukarno-Hatta yang ditinggalkan berdebat dengan Nishimura, Maeda mengundurkan diri menuju kamar tidurnya. Penyusunan teks Proklamasi dilakukan oleh Soekarno, M. Hatta, Achmad Soebardjo dan disaksikan oleh Soekarni, B.M. Diah, Sudiro (Mbah) dan Sayuti Melik. Myoshi yang setengah mabuk duduk di kursi belakang mendengarkan penyusunan teks tersebut tetapi kemudian ada kalimat dari Shigetada Nishijima seolah-olah dia ikut mencampuri penyusunan teks proklamasi dan menyarankan agar pemindahan kekuasaan itu hanya berarti kekuasaan administratif. Tentang hal ini Bung Karno menegaskan bahwa pemindahan kekuasaan itu berarti "transfer of power". Bung Hatta, Subardjo, B.M Diah, Sukarni, Sudiro dan Sajuti Malik tidak ada yang membenarkan klaim Nishijima tetapi di beberapa kalangan klaim Nishijima masih didengungkan.

Setelah konsep selesai disepakati, Sajuti menyalin dan mengetik naskah tersebut menggunakan mesin ketik yang diambil dari kantor perwakilan AL Jerman, milik Mayor (Laut) Dr. Hermann Kandeler. Pada awalnya pembacaan proklamasi akan dilakukan di Lapangan Ikada, namun berhubung alasan keamanan dipindahkan ke kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56(sekarang Jl. Proklamasi no. 1).

Detik-detik Pembacaan Naskah Proklamasi


Perundingan antara golongan muda dan golongan tua dalam penyusunan teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia berlangsung pukul 02.00 - 04.00 dini hari. Teks proklamasi ditulis di ruang makan di kediaman Soekarno, Jl. Pegangsaan Timur 56 Jakarta. Para penyusun teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno, Drs. Moh. Hatta, dan Mr. Ahmad Soebarjo. Konsep teks proklamasi ditulis oleh Ir. Soekarno sendiri. Di ruang depan, hadir B.M Diah Sayuti Melik, Sukarni dan Soediro. Sukarni mengusulkan agar yang menandatangani teks proklamasi itu adalah Ir. Soekarno dan Drs. Moh. Hatta atas nama bangsa Indonesia. Teks Proklamasi Indonesia itu diketik oleh Sayuti melik. Pagi harinya, 17 Agustus 1945, di kediaman Soekarno, Jalan Pegangsaan Timur 56 telah hadir antara lain Soewirjo, Wilopo, Gafar Pringgodigdo, Tabrani dan Trimurti. Acara dimulai pada pukul 10:00 dengan pembacaan proklamasi oleh Soekarno dan disambung pidato singkat tanpa teks. Kemudian bendera Merah Putih, yang telah dijahit oleh bu Fatmawati, dikibarkan, disusul dengan sambutan oleh Soewirjo, wakil walikota Jakarta saat itu dan Moewardi, pimpinan Barisan Pelopor.

Pada awalnya Trimurti diminta untuk menaikkan bendera namun ia menolak dengan alasan pengerekan bendera sebaiknya dilakukan oleh seorang prajurit. Oleh sebab itu ditunjuklah Latief Hendraningrat, seorang prajurit PETA, dibantu oleh Soehoed untuk tugas tersebut. Seorang pemudi muncul dari belakang membawa nampan berisi bendera Merah Putih (Sang Saka Merah Putih), yang dijahit oleh Fatmawati beberapa hari sebelumnya. Setelah bendera berkibar, hadirin menyanyikan lagu Indonesia Raya. Sampai saat ini, bendera pusaka tersebut masih disimpan di Museum Tugu Monumen Nasional.

Setelah upacara selesai berlangsung, kurang lebih 100 orang anggota Barisan Pelopor yang dipimpin S.Brata datang terburu-buru karena mereka tidak mengetahui perubahan tempat mendadak dari Ikada ke Pegangsaan. Mereka menuntut Soekarno mengulang pembacaan Proklamasi, namun ditolak. Akhirnya Hatta memberikan amanat singkat kepada mereka.


Pada tanggal 18 Agustus 1945, Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) mengambil keputusan, mengesahkan dan menetapkan Undang-Undang Dasar (UUD) sebagai dasar negara Republik Indonesia, yang selanjutnya dikenal sebagai UUD 45. Dengan demikian terbentuklah Pemerintahan Negara Kesatuan Indonesia yang berbentuk Republik (NKRI) dengan kedaulatan di tangan rakyat yang dilakukan sepenuhnya oleh Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) yang akan dibentuk kemudian.

Setelah itu Soekarno dan M.Hatta terpilih atas usul dari Oto Iskandardinata dan persetujuan dari PPKI sebagai presiden dan wakil presiden Republik Indonesia yang pertama. Presiden dan wakil presiden akan dibantu oleh sebuah Komite Nasional.

Naskah Proklamasi

Senin, 17 Agustus 2009

Kumpulan Kata- Kata Mutiara II



Jangan kau kira CINTA datang dari keakraban yang lama dan pendekatan yang tekun.
CINTA adalah anak kesesuaian JIWA dan jika itu tak pernah ada,
CINTA tak akan pernah tercipta dalam hitungan tahun bahkan milenia.
(Kahlil Gibran)

Tuhan telah menciptakan 100 bagian KASIH SAYANG,
99 disimpan di sisiNya dan hanya 1 bagian yang diturunkan ke DUNIA.
Dengan KASIH SAYANG yang 1 bagian itulah, makhluk saling berKASIH SAYANG,
sehingga kudapun mengangkat kakinya karrena takut jika anaknya akan terinjak

Jangan karena CINTA, kita gugur dari perjuangan, dan jangan karena CINTA juga prinsip kita menjadi larut dan cair.
CINTA tak semestinya akan berakhir dengan PERKAWINAN dan . . . .
PERKAWINAN juga tidak semstinya akan menoktahkan titik akhir kepada perCINTAan.
Kesetiaan akan mengikat CINTA, kecurangan akan meranapkan segala kemanisan CINTA.
sebuah PERKAWINAN akan menjadi manis jika CINTA terus bersama.

Kamis, 06 Agustus 2009

INFUS



Infus cairan intravena (intravenous fluids infusion) adalah pemberian sejumlah cairan ke dalam tubuh, melalui sebuah jarum, ke dalam pembuluh vena (pembuluh balik) untuk menggantikan kehilangan cairan atau zat-zat makanan dari tubuh.
Secara umum, keadaan-keadaan yang dapat memerlukan pemberian cairan infus adalah:
· Perdarahan dalam jumlah banyak (kehilangan cairan tubuh dan komponen darah)
· Trauma abdomen (perut) berat (kehilangan cairan tubuh dan komponen darah)
· Fraktur (patah tulang), khususnya di pelvis (panggul) dan femur (paha) (kehilangan cairan tubuh dan komponen darah)
· “Serangan panas” (heat stroke) (kehilangan cairan tubuh pada dehidrasi)
· Diare dan demam (mengakibatkan dehidrasi)
· Luka bakar luas (kehilangan banyak cairan tubuh)
· Semua trauma kepala, dada, dan tulang punggung (kehilangan cairan tubuh dan komponen darah)

Indikasi pemberian obat melalui jalur intravena antara lain:

Pada seseorang dengan penyakit berat, pemberian obat melalui intravena langsung masuk ke dalam jalur peredaran darah. Misalnya pada kasus infeksi bakteri dalam peredaran darah (sepsis). Sehingga memberikan keuntungan lebih dibandingkan memberikan obat oral. Namun sering terjadi, meskipun pemberian antibiotika intravena hanya diindikasikan pada infeksi serius, rumah sakit memberikan antibiotika jenis ini tanpa melihat derajat infeksi. Antibiotika oral (dimakan biasa melalui mulut) pada kebanyakan pasien dirawat di RS dengan infeksi bakteri, sama efektifnya dengan antibiotika intravena, dan lebih menguntungkan dari segi kemudahan administrasi RS, biaya perawatan, dan lamanya perawatan.

· Obat tersebut memiliki bioavailabilitas oral (efektivitas dalam darah jika dimasukkan melalui mulut) yang terbatas. Atau hanya tersedia dalam sediaan intravena (sebagai obat suntik). Misalnya antibiotika golongan aminoglikosida yang susunan kimiawinya “polications” dan sangat polar, sehingga tidak dapat diserap melalui jalur gastrointestinal (di usus hingga sampai masuk ke dalam darah). Maka harus dimasukkan ke dalam pembuluh darah langsung.

· Pasien tidak dapat minum obat karena muntah, atau memang tidak dapat menelan obat (ada sumbatan di saluran cerna atas). Pada keadaan seperti ini, perlu dipertimbangkan pemberian melalui jalur lain seperti rektal (anus), sublingual (di bawah lidah), subkutan (di bawah kulit), dan intramuskular (disuntikkan di otot).

· Kesadaran menurun dan berisiko terjadi aspirasi (tersedak—obat masuk ke pernapasan), sehingga pemberian melalui jalur lain dipertimbangkan.

· Kadar puncak obat dalam darah perlu segera dicapai, sehingga diberikan melalui injeksi bolus (suntikan langsung ke pembuluh balik/vena). Peningkatan cepat konsentrasi obat dalam darah tercapai. Misalnya pada orang yang mengalami hipoglikemia berat dan mengancam nyawa, pada penderita diabetes mellitus. Alasan ini juga sering digunakan untuk pemberian antibiotika melalui infus/suntikan, namun perlu diingat bahwa banyak antibiotika memiliki bioavalaibilitas oral yang baik, dan mampu mencapai kadar adekuat dalam darah untuk membunuh bakteri.

Indikasi Pemasangan Infus melalui Jalur Pembuluh Darah Vena (Peripheral Venous Cannulation)
· Pemberian cairan intravena (intravenous fluids).
· Pemberian nutrisi parenteral (langsung masuk ke dalam darah) dalam jumlah terbatas.
· Pemberian kantong darah dan produk darah.
· Pemberian obat yang terus-menerus (kontinyu).
· Upaya profilaksis (tindakan pencegahan) sebelum prosedur (misalnya pada operasi besar dengan risiko perdarahan, dipasang jalur infus intravena untuk persiapan jika terjadi syok, juga untuk memudahkan pemberian obat)

Upaya profilaksis pada pasien-pasien yang tidak stabil, misalnya risiko dehidrasi (kekurangan cairan) dan syok (mengancam nyawa), sebelum pembuluh darah kolaps (tidak teraba), sehingga tidak dapat dipasang jalur infus.

Kontraindikasi dan Peringatan pada Pemasangan Infus Melalui Jalur Pembuluh Darah Vena

· Inflamasi (bengkak, nyeri, demam) dan infeksi di lokasi pemasangan infus.
· Daerah lengan bawah pada pasien gagal ginjal, karena lokasi ini akan digunakan untuk pemasangan fistula arteri-vena (A-V shunt) pada tindakan hemodialisis (cuci darah).
· Obat-obatan yang berpotensi iritan terhadap pembuluh vena kecil yang aliran darahnya lambat (misalnya pembuluh vena di tungkai dan kaki).

Beberapa komplikasi yang dapat terjadi dalam pemasangan infus:
· Hematoma, yakni darah mengumpul dalam jaringan tubuh akibat pecahnya pembuluh darah arteri vena, atau kapiler, terjadi akibat penekanan yang kurang tepat saat memasukkan jarum, atau “tusukan” berulang pada pembuluh darah.
· Infiltrasi, yakni masuknya cairan infus ke dalam jaringan sekitar (bukan pembuluh darah), terjadi akibat ujung jarum infus melewati pembuluh darah.
· Tromboflebitis, atau bengkak (inflamasi) pada pembuluh vena, terjadi akibat infus yang dipasang tidak dipantau secara ketat dan benar.
· Emboli udara, yakni masuknya udara ke dalam sirkulasi darah, terjadi akibat masuknya udara yang ada dalam cairan infus ke dalam pembuluh darah.

Komplikasi yang dapat terjadi dalam pemberian cairan melalui infus:
· Rasa perih/sakit
· Reaksi alergi


Jenis Cairan Infus
· Cairan hipotonik: osmolaritasnya lebih rendah dibandingkan serum (konsentrasi ion Na+ lebih rendah dibandingkan serum), sehingga larut dalam serum, dan menurunkan osmolaritas serum. Maka cairan “ditarik” dari dalam pembuluh darah keluar ke jaringan sekitarnya (prinsip cairan berpindah dari osmolaritas rendah ke osmolaritas tinggi), sampai akhirnya mengisi sel-sel yang dituju. Digunakan pada keadaan sel “mengalami” dehidrasi, misalnya pada pasien cuci darah (dialisis) dalam terapi diuretik, juga pada pasien hiperglikemia (kadar gula darah tinggi) dengan ketoasidosis diabetik. Komplikasi yang membahayakan adalah perpindahan tiba-tiba cairan dari dalam pembuluh darah ke sel, menyebabkan kolaps kardiovaskular dan peningkatan tekanan intrakranial (dalam otak) pada beberapa orang. Contohnya adalah NaCl 45% dan Dekstrosa 2,5%.
· Cairan Isotonik: osmolaritas (tingkat kepekatan) cairannya mendekati serum (bagian cair dari komponen darah), sehingga terus berada di dalam pembuluh darah. Bermanfaat pada pasien yang mengalami hipovolemi (kekurangan cairan tubuh, sehingga tekanan darah terus menurun). Memiliki risiko terjadinya overload (kelebihan cairan), khususnya pada penyakit gagal jantung kongestif dan hipertensi. Contohnya adalah cairan Ringer-Laktat (RL), dan normal saline/larutan garam fisiologis (NaCl 0,9%).
· Cairan hipertonik: osmolaritasnya lebih tinggi dibandingkan serum, sehingga “menarik” cairan dan elektrolit dari jaringan dan sel ke dalam pembuluh darah. Mampu menstabilkan tekanan darah, meningkatkan produksi urin, dan mengurangi edema (bengkak). Penggunaannya kontradiktif dengan cairan hipotonik. Misalnya Dextrose 5%, NaCl 45% hipertonik, Dextrose 5%+Ringer-Lactate, Dextrose 5%+NaCl 0,9%, produk darah (darah), dan albumin.

Pembagian cairan lain adalah berdasarkan kelompoknya:
· Kristaloid: bersifat isotonik, maka efektif dalam mengisi sejumlah volume cairan (volume expanders) ke dalam pembuluh darah dalam waktu yang singkat, dan berguna pada pasien yang memerlukan cairan segera. Misalnya Ringer-Laktat dan garam fisiologis.
· Koloid: ukuran molekulnya (biasanya protein) cukup besar sehingga tidak akan keluar dari membran kapiler, dan tetap berada dalam pembuluh darah, maka sifatnya hipertonik, dan dapat menarik cairan dari luar pembuluh darah. Contohnya adalah albumin dan steroid.

Pemberian Cairan Infus pada Anak
Berapa Banyak Cairan yang Dibutuhkan Anak Sehat?
Anak sehat dengan asupan cairan normal, tanpa memperhitungkan kebutuhan cairan yang masuk melalui mulut, membutuhkan sejumlah cairan yang disebut dengan “maintenance”.
Cairan maintenance adalah volume (jumlah) asupan cairan harian yang menggantikan “insensible loss” (kehilangan cairan tubuh yang tak terlihat, misalnya melalui keringat yang menguap, uap air dari hembusan napas dalam hidung, dan dari feses/tinja), ditambah ekskresi/pembuangan harian kelebihan zat terlarut (urea, kreatinin, elektrolit, dll) dalam urin/air seni yang osmolaritasnya/kepekatannya sama dengan plasma darah.
Kebutuhan cairan maintenance anak berkurang secara proporsional seiring meningkatnya usia (dan berat badan). Perhitungan berikut memperkirakan kebutuhan cairan maintenance anak sehat berdasarkan berat bdan dalam kilogram (kg).

Cairan yang digunakan untuk infus maintenance anak sehat dengan asupan cairan normal adalah:
NaCl 0.45% dengan Dekstrosa 5% + 20mmol KCl/liter
Penyalahgunaan cairan infus yang banyak terjadi adalah dalam penanganan diare (gastroenteritis) akut pada anak.
Pemberian cairan infus banyak disalahgunakan (overused) di Unit Gawat Darurat (UGD) karena persepsi yang salah bahwa jenis rehidrasi ini lebih cepat menangani diare, dan mengurangi lama perawatan di RS.
Gastroenteritis akut disebabkan oleh infeksi pada saluran cerna (gastrointestinal), terutama oleh virus, ditandai adanya diare dengan atau tanpa mual, muntah, demam, dan nyeri perut. Prinsip utama penatalaksanaan gastroenteritis akut adalah menyediakan cairan untuk mencegah dan menangani dehidrasi.6
Penyakit ini umumnya sembuh dengan sendirinya (self-limiting), namun jika tidak ditangani dapat menyebabkan kehilangan cairan dan elektrolit yang bisa mengancam nyawa. Dehidrasi yang diakibatkan sering membuat anak dirawat di RS.6

Terapi cairan yang diberikan harus mempertimbangkan tiga komponen: rehidrasi (mengembalikan cairan tubuh), mengganti kehilangan cairan yang sedang berlangsung, dan “maintenance”.3 Terapi cairan ini berdasarkan penilaian derajat dehidrasi yang terjadi.
Penilaian Derajat Dehidrasi (dinyatakan dalam persentase kehilangan berat badan)3

Tanpa Dehidrasi:
· diare berlangsung, namun produksi urin normal, maka makan/minum dan menyusui diteruskan sesuai permintaan anak (merasa haus).

Dehidrasi Ringan (< 5%)
· Kotoran cair (watery diarrhea)
· Produksi urin (air seni) berkurang
· Senantiasa merasa haus
· Permukaan lapisan lendir (bibir, lidah) agak kering

Dehidrasi Sedang (5-10%)
· Turgor (kekenyalan) kulit berkurang
· Mata cekung
· Permukaan lapisan lendir sangat kering
· Ubun-ubun depan mencekung

Dehidrasi Berat (>10%)
Tanda-tanda dehidrasi sedang ditambah:
· Denyut nadi cepat dan isinya kurang (hipotensi/tekanan darah menurun)
· Ekstremitas (lengan dan tungkai) teraba dingin
· Oligo-anuria (produksi urin sangat sedikit, kadang tidak ada), sampai koma

American Academy of Pediatrics (AAP) merekomendasikan pemberian CRO dalam penatalaksanaan diare (gastroenteritis) pada anak dengan dehidrasi derajat ringan-sedang. Penggunaan cairan infus hanya dibatasi pada anak dengan dehidrasi berat, syok, dan ketidakmampuan minum lewat mulut.5
Terapi rehidrasi (pemberian cairan) oral (oral rehydration therapy) seperti oralit dan Pedialyte® terbukti sama efektifnya dengan cairan infus pada diare (gastroenteritis) dengan dehidrasi sedang.4 Keuntungan tambahan lain adalah waktu yang dibutuhkan untuk memberikan terapi CRO ini lebih cepat dibandingkan dengan harus memasang infus terlebih dahulu di Unit Gawat Darurat (UGD) RS. Bahkan dalam analisis penatalaksanaan, pasien yang diterapi dengan CRO sedikit yang masuk perawatan RS. Hasil penelitian ini meyarankan cairan rehidrasi oral menjadi terapi pertama pada anak diare di bawah 3 tahun dengan dehidrasi sedang.4
Pada anak dengan muntah dan diare akut, apakah pemberian cairan melalui infus (intravenous fluids) mempercepat pemulihan dibandingkan dengan cairan rehidrasi oral (oral rehydration therapy/solution/CRO/oralit)?
Ternyata pemberian cairan infus tidak mempersingkat lamanya penyakit, dan bahkan mampu menimbulkan efek samping dibandingkan pemberian oralit.5
Sebuah penelitian meta analisis internasional yang membandingkan CRO (oralit) dengan cairan intravena/infus pada anak dengan derajat dehidrasi ringan sampai berat menunjukkan bahwa CRO mengurangi lamanya perawatan di RS sampai 29 jam.5 Sebuah studi lain juga menyimpulkan CRO menangani dehidrasi (kekurangan cairan tubuh) dan asidosis (keasaman darah meningkat) lebih cepat dan aman dibandingkan cairan infus.5 Penelitian lain menunjukkan keuntungan lain oralit pada diare dengan dehidrasi ringan-sedang adalah mengurangi lamanya diare, meningkatkan (mengembalikan) berat badan anak, dan efek samping lebih minimal dibandingkan cairan infus.6

Pengawasan (Monitoring)
· Semua anak yang mendapatkan cairan infus sebaiknya diukur berat badannya, 6 –8 jam setelah pemberian cairan, dan kemudian sekali sehari.
· Semua anak yang mendapatkan cairan infus sebaiknya diukur kadar elektrolit dan glukosa serum sebelum pemasangan infus, dan 24 jam setelahnya.
· Bagi anak yang tampak sakit, periksa kadar elektrolit dan glukosa 4 – 6 jam setelah pemasangan, dan sekali sehari sesudahnya.

Macam- Macam Cairan Infus
ASERING
Indikasi:
Dehidrasi (syok hipovolemik dan asidosis) pada kondisi: gastroenteritis akut, demam berdarah dengue (DHF), luka bakar, syok hemoragik, dehidrasi berat, trauma.

Komposisi:
Setiap liter asering mengandung:
- Na 130 mEq
- K 4 mEq
- Cl 109 mEq
- Ca 3 mEq
- Asetat (garam) 28 mEq


Keunggulan:
- Asetat dimetabolisme di otot, dan masih dapat ditolelir pada pasien yang mengalami gangguan hati
- Pada pemberian sebelum operasi sesar, RA mengatasi asidosis laktat lebih baik dibanding RL pada neonatus
- Pada kasus bedah, asetat dapat mempertahankan suhu tubuh sentral pada anestesi dengan isofluran
- Mempunyai efek vasodilator
- Pada kasus stroke akut, penambahan MgSO4 20 % sebanyak 10 ml pada 1000 ml RA, dapat meningkatkan tonisitas larutan infus sehingga memperkecil risiko memperburuk edema serebral



KA-EN 1B
Indikasi:

- Sebagai larutan awal bila status elektrolit pasien belum diketahui, misal pada kasus emergensi (dehidrasi karena asupan oral tidak memadai, demam
- < 24 jam pasca operasi
- Dosis lazim 500-1000 ml untuk sekali pemberian secara IV. Kecepatan sebaiknya 300-500 ml/jam (dewasa) dan 50-100 ml/jam pada anak-anak
- Bayi prematur atau bayi baru lahir, sebaiknya tidak diberikan lebih dari 100 ml/jam


KA-EN 3A & KA-EN 3B
Indikasi:
- Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada keadaan asupan oral terbatas
- Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)
- Mensuplai kalium sebesar 10 mEq/L untuk KA-EN 3A
- Mensuplai kalium sebesar 20 mEq/L untuk KA-EN 3B


KA-EN MG3
Indikasi :
- Larutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada keadaan asupan oral terbatas
- Rumatan untuk kasus pasca operasi (> 24-48 jam)
- Mensuplai kalium 20 mEq/L
- Rumatan untuk kasus dimana suplemen NPC dibutuhkan 400 kcal/L


KA-EN 4A
Indikasi :
- Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak
- Tanpa kandungan kalium, sehingga dapat diberikan pada pasien dengan berbagai kadar konsentrasi kalium serum normal
- Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik


Komposisi (per 1000 ml):
- Na 30 mEq/L
- K 0 mEq/L
- Cl 20 mEq/L
- Laktat 10 mEq/L
- Glukosa 40 gr/L


KA-EN 4B
Indikasi:
- Merupakan larutan infus rumatan untuk bayi dan anak usia kurang 3 tahun
- Mensuplai 8 mEq/L kalium pada pasien sehingga meminimalkan risiko hipokalemia
- Tepat digunakan untuk dehidrasi hipertonik

Komposisi:
- Na 30 mEq/L
- K 8 mEq/L
- Cl 28 mEq/L
- Laktat 10 mEq/L
- Glukosa 37,5 gr/L


Otsu-NS
Indikasi:
- Untuk resusitasi
- Kehilangan Na > Cl, misal diare
- Sindrom yang berkaitan dengan kehilangan natrium (asidosis diabetikum, insufisiensi adrenokortikal, luka bakar)


Otsu-RL
Indikasi:
- Resusitasi
- Suplai ion bikarbonat
- Asidosis metabolik


MARTOS-10
Indikasi:
- Suplai air dan karbohidrat secara parenteral pada penderita diabetik
- Keadaan kritis lain yang membutuhkan nutrisi eksogen seperti tumor, infeksi berat, stres berat dan defisiensi protein
- Dosis: 0,3 gr/kg BB/jam
- Mengandung 400 kcal/L


AMIPAREN
Indikasi:
- Stres metabolik berat
- Luka bakar
- Infeksi berat
- Kwasiokor
- Pasca operasi

Total Parenteral Nutrition
- Dosis dewasa 100 ml selama 60 menit


AMINOVEL-600
Indikasi:
- Nutrisi tambahan pada gangguan saluran GI
- Penderita GI yang dipuasakan
- Kebutuhan metabolik yang meningkat (misal luka bakar, trauma dan pasca operasi)
- Stres metabolik sedang
- Dosis dewasa 500 ml selama 4-6 jam (20-30 tpm)


PAN-AMIN G
Indikasi:
- Suplai asam amino pada hiponatremia dan stres metabolik ringan
- Nitrisi dini pasca operasi
- Tifoid

Norton AntiVirus 2009 16.5.0.134





Symantec's Norton AntiVirus 2009 - Winning protection against viruses, spyware, and other malicious threats! Heuristically detects Spyware threats, detects blocks Internet worm attacks, and protects email.


Norton AntiVirus blocks viruses and spyware with advanced protection. It helps protect your entire computer by stopping viruses, spyware, and other security risks. Norton AntiVirus works in the background so you can surf the Internet, read the news, play games, and download software or music without disruption. It also scans and cleans all email and instant messaging (IM) attachments, preventing you from receiving viruses, or spreading them to others. With set-it and forget-it functionality, Norton AntiVirus checks for updates continuously and automatically blocks new and emerging threats from getting on your system. In addition to protection updates, Norton AntiVirus provides new product features as available throughout your service subscription.

Key Technologies:
• Antivirus software
• Spyware remover
• Bot protection
• Browser protection
• Internet worm protection
• Intrusion prevention
• OS and application protection
• Rapid pulse updates
• Recovery tool
• Rootkit detection
• Norton™ Insight
• SONAR™ behavioral protection

Key Benefits:
• Stops viruses, worms, spyware, bots, and more—Keeps your system protected against all types of malicious threats.
• Norton™ Insight—Delivers innovative intelligence-driven technology for faster, fewer, shorter scans.
• Rapid pulse updates every 5 to 15 minutes—provides up-to-the-minute protection.
• Prevents virus-infected emails and instant messages from spreading—Feel secure while you keep in touch.
• Blocks browser exploits and protects against infected Web sites—Surf the Internet with confidence.

Norton AntiVirus Features:
Engineered for Speed
* New! Proven fastest, lightest security suite available.
* New! Scans only files and processes at risk using Norton™ Insight.
* New! Installs in under one minute on average, requires less than 10 MB of memory, and only 100 MB of disk space plus definitions.

Up-to-the-minute Protection
* New! Delivers up-to-the-minute protection with rapid pulse updates.
* Improved! Provides multilayered security through the Norton™ Protection System.
* New! Prevents bots from taking control of your PC.
* Detects and automatically removes malicious threats.
* Improved! Defends against Web-based attacks.
* Automatically detects and removes spyware, viruses, Trojans, bots and Internet worms.
* New! Boots and repairs badly infected PCs.
* New! Delivers our most complete, deep cleaning scan possible.

Control without disruptions
* New! Automatically schedules scans and updates to occur while PC is idle.†
* New! Review the security status of every process on your PC.
* New! Ensures movies and games are never interrupted.

Microsoft® Windows Vista® Home Basic/Home Premium/Business/Ultimate**
Microsoft® Windows® XP with Service Pack 2 Home/XP Pro/XP Media Center Edition
* 300 MHz or faster processor
* 256 MB of RAM
* 150 MB of available hard disk space.

Email scanning supported for POP3- and SMTP-compatible email clients.
Browser support for Browser Protection feature:
* Microsoft Internet Explorer® 32-bit 6.0 or higher
* Mozilla Firefox® 2.0 or higher

Supported instant messaging clients:
* AOL®
* Yahoo!®
* Microsoft®
* Trillian™


Link Download Via Rapidshare
http://rapidshare.com/files/211965990/norton_2009__www.softarchive.net.rar.html

ST12


St12

Biografi :

ST12 adalah grup musik beraliran musik Melayu. ST12 didirikan di Bandung oleh Ilham Febry alias Pepep (drum), Dedy Sudrajat alias Pepeng (gitar), Muhammad Charly van Houten alias Charly (vokal), dan Iman Rush (gitar).

Awalnya, keempat personel ini tak saling kenal, meski mereka telah lama berkecimpung di dunia musik. Mereka mulai akrab setelah sering bertemu di studio rental di Jalan Stasiun Timur 12, Bandung, milik Pepep. Mereka pun akhirnya resmi mendirikan ST12 pada tanggal 20 Januari 2005. Nama ST12 yang merupakan kependekan dari Jl. Stasiun Timur No. 12 adalah nama pemberian ayah Pepep, Helmi Aziz.

Meski keempat personel ini memiliki aliran musik favorit yang berbeda, Charly menggemari jazz, Pepep suka jazz dan rock, sementara Pepeng tumbuh bersama musik rock, namun mereka kompromi untuk membuat ST12 beraliran melayu.

ST12 terpaksa merilis album perdana mereka melalui jalur independent (indie) karena tak ada label yang mau menampung mereka. Sayang, pada bulan Oktober 2005, saat tur promosi album di Semarang, Iman Rush meninggal akibat pecah pembuluh darah di otak.

Trinity Optima Production mulai melirik ST12 setelah album perdana, JALAN TERBAIK (2005), meraih sukses. Album kedua, P.U.S.P.A (2008) yang didedikasikan untuk Iman, dirilis di bawah label Trinity.

Perjuangan ST12 agar musik melayu menjadi 'raja' di negeri sendiri tampaknya mulai membuahkan hasil. Dalam ajang AMI Awards 2009 yang bakal diadakan pada 24 April 2009, ST12 meraih 6 nominasi, kategori yaitu duo/kolaborasi/grup terbaik, penata musik terbaik, pendatang baru terbaik dari yang terbaik, album terbaik dari yang terbaik, karya produksi terbaik dari yang terbaik.


.:Klik Link Di sini Ini Untuk Mendownload Album ST12- PUSPA:.

JetAudio 7.1.9.4030 Plus VX Full



JetAudio 7.1.9.4030 Plus VX Full

JetAudio is integrated multimedia software composed of a single compact rack. Not only does it play various music and video files, but it also has other features such as CD burning, recording, conversion to other file formats, and so on. In addition to these features, you have the ability to create your own Internet broadcasting by using JetCast, which is provided with JetAudio. Play all major file formats and discs, including WAV, MP3, MP3Pro, OGG, WMA, MPG, AVI, WMV, MIDI, RM, and video, and audio CD. Convert among audio file formats, and record analog audio to various formats. The program features Internet broadcasting with JetCast; visualization plug-ins, including Sound2Vision; tag editing for MP3, OGG, and WMA; various sound effects including wide, reverb, and x-bass; multichannel sound output; speed control of audio playback; crossfading for smooth transition between two songs; a skinnable user interface; synchronized lyrics display (karaoke) for MIDI and MP3 files; and subtitles.




Features:
- Supports All Major File Formats, Video Conversion, Audio CD burning, Recording, Tag Editing, Multi-channel sound ouput, Crossfade, Skin, Subtitles, Internet CD Database, Convenient album management & Playlist, Utilities, Remote Controller, Media Center Window, Audio Conversion, Audio CD Ripping, Internet Broadcasting, Various sound effects, Speed Control, Resume, Synchronized Lyric (Karaoke), Alarm & Timer, Equalizer, Superb Crystal-Clear Sound, Toolbar mode

New in jetAudio 7 :
??? New Media Center window (replaces previous Album Manager)
??? Repeat AB
??? Bookmark. Bookmark menu is shown when clicking click time information in jetAudio window.
??? History (Resume). History menu is shown when clicking click track number in jetAudio window.
??? Support Remote Controller. You can control jetAudio using MCE (Microsoft Media Center) compatible remote controller or StreamZap remote controller.

[Tip when using remote controller]
(for MCE remote controller)
- GUIDE button : Display Navigator window
- MUTE button : Delete a file in Navigator window
- MORE button : Sort files (Navigator) or change audio (DVD playback)
- BACK button : Refresh (Navigator)
- RECORDED TV button : Switch to File Mode
- DVD MENU button : Switch to Disc Mode (when stopped) or display DVD menu screen (while playing DVD)
- CH +/- button : Switch to next/previous album/playlist
- LIVE TV button : Change subtitle (DVD playback)

(for Streamzap remote controller)
- MENU button : Display Navigator window
- MUTE button : Delete a file in Navigator window
- RED button : Sort files (Navigator) or change audio (DVD playback)
- GREEN button : Refresh (Navigator) or change subtitle (DVD playback)
- YELLOW button : Switch to File Mode
- BLUE button : Play disc (when stopped) or display menu (DVD playback)
- CH +/- button : Switch to next/previous album/playlist

Changes in jetAudio 7.1.9 (Mar 06, 2009): :
- Fixed: PLS file did not start playback when double-clicked
- Fixed other minor bugs


.:Klik Di Sini Untuk Mendownload File:.

Rabu, 05 Agustus 2009

Kaspersky Antivirus Personal 2010 9.0.0.459 Final



| Kaspersky Antivirus Personal 2010 9.0.0.459 | Setup and Keygen | 60 MB


Kaspersky AV provides all types of anti-virus protection:anti-virus scanners, monitors, behavior blockers and integrity checkers
The Kaspersky Antivirus 2010 application was designed to be the backbone of your PC's security system, offering protection from a range of IT threats.


Here are some key features of Kaspersky Antivirus Personal 2010:

Essential Protection

· Protects from viruses, Trojans and worms
· Blocks spyware and adware
· Scans files in real time (on access) and on demand
· Scans email messages (regardless of email client)
· Scans Internet traffic (regardless of browser)
· Protects instant messengers (ICQ, MSN)
· Provides proactive protection from unknown threats
· Scans Java and Visual Basic scripts

Preventive Protection

· Scans operating system and installed applications for vulnerabilities
· Analyzes and closes Internet Explorer vulnerabilities
· Disables links to malware sites
· Detects viruses based on the packers used to compress code
· Global threat monitoring (Kaspersky Security Network)

Advanced Protection & Recovery

· The program can be installed on infected computers
· Self-protection from being disabled or stopped
· Restores correct system settings after removing malicious software
· Tools for creating a rescue disk
· Data & Identity Theft Protection
· Disables links to fake (phishing) websites
· Blocks all types of keyloggers

Usability

· Automatic configuration during installation
· Wizards for common tasks
· Visual reports with charts and diagrams
· Alerts provide all the information necessary for informed user decisions
· Automatic or interactive mode
· Round-the-clock technical support
· Automatic database updates


Requirements:

· Intel Pentium 800 MHz 32 bit (x86) / 64 bit (x64) or higher (or equivalent)
· 512 MB available RAM
· 50 MB free space on the hard drive
· CD-ROM (for installation of the program from CD)
· computer mouse
· Internet connection (for product activation)
· Microsoft Internet Explorer 5.5 or higher (for downloading updates)
· Microsoft Windows Installer 2.0

"Klik DiSini Untuk Mendownload File"

Winamp PRO 5.552 Build 2460 Unattended Edition



WinApp | Winamp PRO 5.552 Build 2460 Unattended Edition | 13.48 MB

Nullsoft Winamp is a fast, flexible, high-fidelity media player for Windows. Winamp supports playback of many audio (MP3, OGG, AAC, WAV, MOD, XM, S3M, IT, MIDI, etc) and video types (AVI, ASF, MPEG, NSV), custom appearances called skins (supporting both classic Winamp 1.x/2.x skins and Winamp 3 freeform skins), audio visualization and audio effect plug-ins (including two industry dominating visualization plug-ins), an advanced media library, Internet radio and TV support, CD ripping, and CD burning.

Unattended Edition - the program which is established automatically. At installation Unattended of programs there is no need constantly to press further, to drive in or to grunt, etc – i.e. has started and for some seconds (at whom in some minutes J) the program was established.
After installation work of the program does not differ from that which was usual way. Imagine a situation: you the manager and to you it is necessary to establish on set of computers Windows (It will be natural unattended Windows build) and to establish the same complete set of programs. If to use unattended soft you can strongly save time.


- The Full version plays MP3s, AAC, WMA, and more; Compatible with Winamp 2 Plug-ins; Full Support for classic and modern skins; Plays Videos; has a Powerful Media Library; Browse Internet Radio & TV Stations; Integrated Internet Music Videos & Songs; Bundled Visualizations; and Burn & Rip CDs.
- The LITE version plays MP3s, AAC, WMA, and more. It is compatible with Winamp 2 Plug-ins and has full support for classic skins.



Winamp Highlights:
* New portable device features - transcoding, new sync options, USB thumbdrive player support, video sync, direct-from-device playback
* Faster ripping
* Improved AAC and aacPlus encoding
* Unicode metadata, filename, and title support
* iTunes-compatible gapless playback (MP3/M4A) and encoding (M4A)
* Optional 24bit playback
* ReplayGain support

"Klik Di Sini Untuk Mendownload File"

AVG Antivirus PRO 8.03.93



AVG Antivirus PRO 8.03.93 "Life Long working" | 61MB | RS


::::::::::::::: Description :::::::::::::::

Antivirus and antispyware protection for Windows from the world's most trusted security company. Use the Internet with confidence in your home or small office.

* Easy to download, install and use
* Protection against viruses, spyware, adware, worms and trojans
* Real-time security while you surf and chat online
* Top-quality protection that does not slow your system down
* Free support and service around the clock and across the globe
* Compatible with Windows Vista and Windows XP

Features:

Integrated protection

* Anti-Virus: protection against viruses, worms and trojans
* Anti-Spyware: protection against spyware, adware and identity-theft
* Anti-Rootkit: protection against hidden threats (rootkits)
* Web Shield & LinkScanner: protection against malicious websites

Easy-to-use, automated protection

Real-time protection, automatic updates, low-impact background scanning for on-line threats, and instant quarantining or removal of infected files ensures maximum protection. Every interaction between your computer and the Internet is monitored, so nothing can get onto your system without your knowledge. AVG scans in real time:

* All files including documents, pictures and applications
* E-mails (all major email clients supported)
* Instant messaging and P2P communications
* File downloads and online transactions such as shopping and banking
* Search results and any other links you click on

Internet use with peace of mind

The new web shield checks every web page at the moment you click on the link to ensure you?re not hit by a stealthy drive-by download or any other exploits. All links on search results pages in Google, Yahoo, and MSN are analyzed and their current threat level is reported in real time before you click on the link and visit the site.
The best Windows protection - trusted by millions of users

AVG's award-winning antivirus technology protects millions of users and is certified by major antivirus testing organizations (VB100%, ICSA, West Coast Labs Checkmark).

System requirements

Windows Vista, Windows XP, Windows 2000, Windows NT, Windows Me, Windows 98. Note: AVG home and small office products do not have support for server operating systems (Windows NT Server, Windows 2000/2003 Server, etc.).
1,2 GHz Processor
70 MB free hard drive space
256 MB RAM

"Klik Di Sini Untuk MenDownload File"

CyberLink PowerDVD Deluxe v9.0.1428




CyberLink PowerDVD Deluxe v9.0.1428 |Size: 83.3MB|


The Best Blu-ray/DVD Player Software Today

World-renowned PowerDVD 9 delivers outstanding Blu-ray and DVD movie playback quality on your PC.
NEW Unparalleled HD movie experience: The best video quality today with incomparable support for all HD video formats like AVCHD, AVCREC, MPEG-4 AVC (H.264), MPEG-2 HD and WMV-HD
NEW HDMI 1.3 Support: HDMI (High-Definition Multimedia Interface) simultaneously transfers 8 channels of audio over a single cable
NEW PC friendly: Play your HD movies on high or low spec CPUs.
High-Def Home Theater Audio: Supports Dolby TrueHD and DTS-HD...

"Klik Di Sini Untuk Mendownload File"

AVG Anti-Virus 8.5.287 Build 1479 Mutilanguage





AVG Anti-Virus 8.5.287 Build 1479 Mutilanguage | Incl Keymaker | 71 MB | RS

Antivirus and antispyware protection for Windows from the world's most trusted security company. Use the Internet with confidence in your home or small office.
AVG Antivirus with Antispyware
* Easy to download, install and use
* Protection against viruses, spyware, adware, worms and trojans
* Real-time security while you surf and chat online
* Top-quality protection that does not slow your system down
* Free support and service around the clock and across the globe
* Compatible with Windows Vista and Windows XP

Integrated protection

* Anti-Virus: protection against viruses, worms and trojans
* Anti-Spyware: protection against spyware, adware and identity-theft
* Anti-Rootkit: protection against hidden threats (rootkits)
* Web Shield & LinkScanner: protection against malicious websites

Easy-to-use, automated protection

Real-time protection, automatic updates, low-impact background scanning for on-line threats, and instant quarantining or removal of infected files ensures maximum protection. Every interaction between your computer and the Internet is monitored, so nothing can get onto your system without your knowledge. AVG scans in real time:

* All files including documents, pictures and applications
* E-mails (all major email clients supported)
* Instant messaging and P2P communications
* File downloads and online transactions such as shopping and banking
* Search results and any other links you click on

Internet use with peace of mind

The new web shield checks every web page at the moment you click on the link to ensure you’re not hit by a stealthy drive-by download or any other exploits. All links on search results pages in Google, Yahoo, and MSN are analyzed and their current threat level is reported in real time before you click on the link and visit the site.
The best Windows protection - trusted by millions of users

AVG's award-winning antivirus technology protects millions of users and is certified by major antivirus testing organizations (VB100%, ICSA, West Coast Labs Checkmark). View all AVG awards & certifications

Computer Hardware
* Intel Pentium 1.2 GHz
* 250 MB free hard drive space (for installation)
* 256 MB RAM available
Languages
Brasilian Portuguese Yes
Czech Yes
Danish Yes
Dutch Yes
English Yes
French Yes
German Yes
Hungarian Yes
Italian Yes
Japanese Yes
Polish Yes
Portuguese Yes
Serbian Yes
Slovak Yes
Spanish


"Klik Di Sini Untuk Mendownload File"

PSIKOLOGI KELOMPOK

PENGANTAR
A. Psikologi Kelompok – Psikologi Sosial

1. Psikologi Kelompok
􀂃 Agregrat : karakteristik tertentu, tidak saling mengenal atau pun berinteraksi
􀂃 Audiens : melakukan hal yang sama disatu waktu, tidak saling mengenal dan kurang berinteraksi
􀂃 Crowd : kedekatan secara fisik, berinteraksi terhadap suatu stimulus atau situasi umum
􀂃 Tim : berinteraksi secara teratur, aktivitas atau tujuan tertentu
􀂃 Keluarga : diikat oleh hubungan kelahiran atau ikatan hukum, biasanya tinggal dalam suatu tempat
􀂃 Organisasi formal : saling bekerja sama, berstruktur jelas, adanya tujuan bersama

2. Psikologi Sosial
􀂃 Individu
􀂃 Kelompok
􀂃 Interelationship : - diantara individu - diantara kelompok

B. Pengertian Kelompok
1. Interaksi Interpersonal
a) Homans (1950) : kelompok adalah sejumlah individu berkomunikasi satu dengan yang lain dalam jangka waktu tertentu yang jumlahnya tidak terlalu banyak, sehingga tiap orang dapat berkomunikasi dengan semua anggota secara langsung.
b) Bonner (1959) : kelompok adalah sejumlah individu yang berinteraksi dengan individu yang lain.
c) Stogdill (1959) : satu sistem interaksi terbuka dimana pola interaksi tersebut ditentukan oleh struktur sistem tersebut.

2. Persepsi Keanggotaan
a) Smith (1945) : kelompok sosial adalah satu unit yang terdiri dari sejumlah organisme yang mempunyai persepsi kolektif tentang kesatuan mereka dan mempunyai kemampuan untuk berbuat dan bertingkah laku dengan cara yang sama terhadap lingkungan
b) Bales (1950) : kelompok kecil adalah sejumlah orang yang berinteraksi secara langsung dimana masing-masing anggota menerima persepsi dan impresi pertama dengan yang lain dan memberi reaksi satu dengan yang lain.

3. Kesaling tergantungan
a) Lewin (1951) : konsep tentang kelompok sebagai satu dinamika haruslah memasuki definisi tentang kesaling tergantungan anggota.
b) Friedler (1967) : kelompok itu adalah individu yang mempunyai takdir bersama dimana jika satu kejadian mempengaruhi seseorang dalam kelompok maka anggota lain akan terpengaruh.
c) Cartwright dan Zender (1968) : kelompok itu sekumpulan individu yang mempunyai hubungan antar anggota yang satu dengan yang lain yang membuat mereka saling tergantung dalam tingkatan tertentu.

4. Tujuan
a) Mills (1967) : kelompok adalah satu unit yang terdiri dari dua orang
atau lebih yang bekerja sama atau melakukan kontak untuk
mencapai satu tujuan dan yang mempertimbangkan kerjasama
diantara kelompok sebagai satu yang berarti.
b) Freedman (1936) : orang masuk dalam kelompok antara lain dalam
rangka mencapai tujuan kelompok tersebut.

5. Motivasi
a) Catell (1951) : kelompok adalah sekumpulan organisme yang saling berhubungan satu dengan lain untuk memenuhi kebutuhan tiap anggota.
b) Bass (1960) : kelompok adalah sekumpulan individu dimana keberadaannya sebagai kelompok menjadi reward.

6. Organisasi Terstruktur
a) Mc David dan Harari : organisasi sebagai kelompok adalah sistem terorganisasi dimana ada dua orang atau lebih individu yang berhubungan dalam fungsi yang sama, mempunyai seperangkat standar tentang hubungan peran anggota dan mempunyai morma
yang mengatur tingkah laku anggota kelompok.
b) Sherif dan Sherif (1959) : kelompok adalah unit sosial yang ditandai sejumlah individu yang mempunyai status, hubungan peran, norma tertentu yang semuanya itu mengatur tingkah laku anggota kelompok.
c) Stogdill (1959) : satu sistem interaksi terbuka dimana pola interaksi
tersebut ditentukan oleh struktur sistem tersebut.

7. Mutual Influence
a) Shaw (1979) : dua atau lebih individu yang berinteraksi satu
dengan yang lain dimana masing-masing anggota mempengaruhi
satu dengan yang lain.

Defini Lain:
Baron & Byrne (1979) : kelompok memiliki 2 tanda psikologis, yaitu
pertama, adanya sense of belonging ; kedua, nasib anggota kelompok
tergantung satu sama lain sehingga hasil setiap anggota terkait dengan
anggota yang lain.
Forsyth (1983) : kelompok adalah dua atau lebih individu yang saling
mempengaruhi melalui interaksi sosial.
Cartwright & Zander (1968) : kelompok adalah kumpulan individu yang saling berhubungan sehingga saling bergantung pada derajat tertentu.

Karakteristik Kelompok
1. Interaksi interpersonal → mutual influence
2. Struktur → roles, norm, intermember relations
3. Tujuan → motivasi
4. Persepsi kekelompokan → merasa sebagai satu entitas (kesatuan yangtunggal)
5. Kesalingtergantungan

C. Dinamika Kelompok
Tokoh yang mempopulerkan istilah dinamika kelompok adalah Kurt Lewin, yaitu
mengacu pada apa yang terjadi dalam situasi kelompok. Lewin penganut
Psikologi Gestalt. Kelompok harus merupakan sebuah gestalt, yaitu sebuah
konfigurasi yang mempunyai sebuah sistem kesatuan yang tidak dapat dipahami
jika hanya merupakan satuan.
f : function
P : personal
E : environment
Perilaku kelompok dapat dilihat dari interaksi karakter personal dan interaksi
faktor-faktor lingkungan.
Menurut Kurt Lewin, syarat dinamika kelompok ada 3, yaitu :
1. Berawal dari level kelompok → level individu
2. Fokus pada variabel-variabel yang ada saat ini
3. Mewakili kekuatan yang ada dalam situasi kelompok
Sedangkan, menurut Cartwright dan Zander (1968) dinamika kelompok
merupakan bidang penelitian yang ditujukan untuk meningkatkan pengetahuan
tentang kelaziman kelompok, hukum-hukum perkembangan dan hubungan
dengan individu, kelompok lain dan institusi yang lebih besar.
B = f (P, E)

D. Orientasi Teoritis Dalam Dinamika Kelompok
Efektivitas kelompok dipengaruhi:
1. Tujuan → mudah dimengerti oleh anggota kelompok, relevan dengan
kebutuhan anggota, mengisyaratkan saling ketergantungan dan
membangkitkan komitmen tingkat tinggi dari anggota untuk mencapainya.
2. Anggota harus mengkomunikasikan ide-ide dan perasaan
3. Partisipasi dan kepemimpinan harus terdistribusikan antar anggota
􀂾 Tanggung jawab
􀂾 Semua orang terlibat dalam pekerjaan kelompok, setia terhadap kebutuhan kelompok dan puas terhadap keanggotaannya
􀂾 Sumber daya (potensi anggota dimanfaatkan)
􀂾 Meningkatkan kohesivitas kelompok
4. Prosedur pengambilan keputusan → tepat dan fleksibel
5. Kekuasaan dan pengaruh → keahlian kemampuan
6. Konflik → kontroversi ide / opini
Pemicu : - kebutuhan
- kelangkaan sumber daya (uang, power)
- persaingan
Cara mengatasinya:
􀂃 Harus bernegosiasi → sama-sama puas dan tidak memperlemah
􀂃 Kerjasama
􀂃 Saling ketergantungan
7. Kohesivitas meningkat
􀂾 Saling menyukai
􀂾 Ingin terus menjadi bagian kelompok
􀂾 Puas terhadap keanggotaan
􀂾 Tingkat penerimaan, dukungannya dan kepercayaan meningkat
8. Kemampuan memecahkan masalah
􀂾 Merasakan adanya masalah
􀂾 Mencari dan menetapkan solusi
􀂾 Mengevaluasi efektivitas solusi

PENDEKATAN TERHADAP STUDI TENTANG KELOMPOK
A. Pendekatan Terhadap Studi Tentang Kelompok
1. Teori Sintalitas Kelompok (Catell, 1948, 1951)
Sintalitas : kepribadian → kebersamaan, dinamika, temperamen dan
kemampuan kelompok

Dimensi kelompok :
a. sifat-sifat sintalitas → pengaruh adanya kelompok sebagai keseluruhan
terhadap kelompok lain dan lingkungannya
b. sifat-sifat struktur kelompok → hubungan antara anggota kelompok,
perilaku kelompok, pola organisasi kelompok
c. sifat-sifat populasi → sifat rata-rata anggota kelompok

Dinamika Sintalitas :
- eksistensi kelompok tergantung pada kebutuhan individu anggotanya
- kelompok-kelompok biasanya saling overlapping

2. Teori Prestasi / Produktivitas Kelompok (Stogdill, 1956)
Dikembangkan dari 3 teori yang berbeda orientasi :
a. orientasi penguat → teori-teori tentang belajar
b. orientasi lapangan → teori-teori tentang interaksi
c. orientasi kognitif → teori-teori tentang harapan

B. Karakteristik Kelompok
Karakteristik kelompok (Sorsyth, 1979), yaitu:
1. Interaksi → fisik, verbal, nonverbal, emosional
2. Struktur → pola hubungan yang stabil diantara anggota
* Role yang telah diharapkan dan seseorang yang telah menduduki
* Norma : aturan yang mengidentifikasi atau mendeskripsikan perilaku yang tepat
* Relasi antar anggota

3. Tujuan
􀂾 Intrinsik
􀂾 Ekstrinsik (tujuan bersama)
- faktor pemersatu paling kuat (ex: olah raga)
- memotivasi perilaku tertentu sehingga tujuan tercapai
4. Groupness → entitavity (kesatuan) : tingkat dimana kesatuan kekuatan tunggal menyatu
5. Ketergantungan dinamis

Faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas kelompok :

A. Faktor Situasional : Karakteristik Kelompok
1. Ukuran kelompok → efektif : 5 orang (Hare, 1952)
2. Jaringan komunikasi
3. Kohesi kelompok, yaitu kekuatan yang mendorong anggota kelompok
untuk tetap tinggal dalam kelompok dan mencegahnya meninggalkan kelompok (Collins & Raven, 1964). Menurut Mc David & Harori (1964), kohesi kelompok diukur dari :
• ketertarikan satu sama lain secara interpersonal
• ketertarikan anggota pada kegiatan dan fungsi kelompok
• sejauh mana anggota tertarik pada kelompok sebagai alat pemuas kebutuhan anggotanya

4. Kepemimpinan → yaitu komunikasi yang secara positif mempengaruhi kelompok untuk bergerak ke arah tujuan kelompok (Cragan & Wright, 1980)

B. Faktor Personal : Karakteristik Anggota Kelompok
Menurut (Cragan & Wright, 1980) 2 dimensi interpersonal, yaitu :
1. Proses interpersonal : keterbukaan, percaya, simpati
2. Kebutuhan interpersonal → William C Schultz (FIRO) : inklusi, kontrol, afeksi Roda Rantai Y Lingkaran Bintang

ALASAN-ALASAN INDIVIDU MASUK KELOMPOK & JENIS-JENIS KELOMPOK

A. Mengapa seseorang masuk dalam kelompok?

􀂙 Menurut Forsyth :
1. Pemuasan kebutuhan-kebutuhan psikologis (mis: rasa aman, cinta)
2. Meningkatkan ketahanan yang adaptif
3. Kebutuhan akan informasi

􀂙 Menurut Shaw :
1. Ketertarikan interpersonal
2. Aktivitas kelompok
3. Tujuan Kelompok
4. Keanggotaan kelompok
5. Efek instrumental dari keanggotaan kelompok (kemudahan-kemudahan yang didapat dalam sebuah kelompok)

� Menurut Robbins (1998) :
1. Keamanan
2. Status
3. Penghargaan diri
4. Pertalian
5. Kekuasaan
6. Pencapaian tujuan

Keuntungan Masuk Kelompok
1. Social interaction
2. Social support
- social approval (persetujuan dari lingkungan apa yang dilakukannya mendapat persetujuan dari kelompok)
- belief confirmation
3. Group member characteristic
- competence
- physical attractiveness

Kerugian Masuk Kelompok
1. Primary tension
2. Personal investments → uang pendaftaran, waktu, tenaga, barang, iuran bulanan, dll
3. Social rejection
4. Interference (campur tangan orang lain)
5. Reactance
FIRO (Fundamental Interpersonal Relations Orientation)

Teori 3 dimensi hubungan interpersonal dari William C Schultz, yaitu :
1. Need of inclusion (perasaan sebagai anggota dari suatu kelompok)
- undersocial
- social
- oversocial
2. Need of control
- abdicrat
- democrat
- autocrat
4. Need of affection
- underpersonal
- personal
- overpersonal

B. Jenis-jenis Kelompok
1. Dyad → kelompok terdiri dari 2 orang
2. Kelompok kecil → kelompok primer dimana terjadi face to face, saling tergantung, ada identitas kelompok yang sangat kuat
3. Organisasi → sekumpulan orang yang mempunyai tujuan yang sama dan struktur yang sangat jelas
4. Massa → sifat temporer, mempunyai tujuan yang sama, tidak berstruktur

PSIKOLOGI MASSA
A. Definisi
1. Psikologi Massa
a. Psikologi massa adalah studi mengenai tingkah laku banyak orang atau kumpulan manusia mengenai kelompok-kelompok yang terorganisir dengan longgar sekali (Kamus Lengkap Psikologi).
b. Psikologi massa adalah psikologi yang khusus mempelajari perilaku manusia dalam loosely organized group (Chaplin, 1972).

2. Massa adalah sekumpulan banyak orang (ratusan/ribuan) yang berkumpul dalam suatu kegiatan yang bersifat sementara.
B. Massa Abstrak dan Massa Kongkrit (Mennicke, 1948)

1. Massa Abstrak adalah sekumpulan orang-orang yang sama sekali belum terikat satu kesatuan, norma, motif dan tujuan.
Alasan timbul :
• ada kejadian menarik
• individu mendapat ancaman
• kebutuhan tidak terpenuhi

2. Massa Kongkrit adalah massa yang mempunyai ciri-ciri:
Ciri-ciri:
• adanya kesatuan mind dan sikap
• adanya ikatan batin dan persamaan norma
• ada struktur yang jelas
• bersifat dinamis dan emosional, sifat massa jelas

Massa Abstrak Massa Kongkret
Ego pribadi Ego massa
Tercermin dalam diri pemimpin Kepentingan masih kritis, masih kongkret
Antara masssa abstrak dan massa kongkrit kadang-kadang mempunyai
hubungan, dalam arti bahwa masa abstrak dapat berkembang atau berubah
menjadi massa yang kongkrit dan sebaliknya masa kongkrit dapat berubah
menjadi massa abstrak. Tetapi ada kalanya masa abstrak bubar tanpa adanya
bekas.

C. Massa Aktif dan Massa Pasif (Park dan Burges)
1. Massa aktif yang disebut dengan mob terbentuk karena telah adanya
tindakan-tindakan nyata, misalnya demonstrasi, perkelahian massal, dsb
Menurut Mc Laughlin, paling tidak ada 3 kondisi yang melatarbelakangi,
yaitu:
• adanya problem yang cukup serius
• upaya penyelesaian problem yang tertunda
• adanya keyakinan dalam kelompok massa bahwa problem harus diselesaikan

Faktor-faktor yang menyebabkan massa aktif :
• perasaan tidak puas → bertukar pikiran → ide baru → perbuatan yang selalu diulang → jika sudah matang ‘massa’
• tekanan jiwa masyarakat → memuncak dan meledak

2. Massa pasif yang disebut dengan audience adalah kumpulan orang orang yang belum melakukan tindakan nyata, misalnya orang-orang berkumpul untuk mendengarkan ceramah, menonton sepakbola, dll

D. Gerakan Massa
Jenis-jenis Gerakan Massa (Danzigers)
1. Gerakan Massa Progresif
→ merombak norma lama, membentuk norma baru
2. Gerakan Massa Status Quo
→ mempertahankan norma lama (konservatif)
3. Gerakan Massa Reaksioner
→ orang yang bersikap untung-untungan
→ lebih lunak/fleksibel, tidak tegas yang penting golongannya tidak dirugikan

Penyebab Gerakan Massa
Salah satu pandangan berpendapat bahwa manusia itu merupakan individu yang mempunyai dorongan-dorongan atau keinginan-keinginan yang pada prinsipnya membutuhkan pemuasan atau pemenuhan. Tetapi dalam kenyataannya tidak semua dorongan atau keinginan itu dapat dilaksanakan secara baik. Dorongan atau keinginan yang tidak memperoleh pelepasan, terdorong dan tersimpan dalam alam bawah sadar, yang pada suatu ketika akan muncul kembali diatas sadar bila keadaan memungkinkan. Salah satu pendapat yang dikemukakan oelh Freud bahwa struktur pribadi manusia terdiri dari 3 bagian, yaitu das es atau the id, yaitu berupa dorongandorongan yang pada dasarnya dorongan-dorongan tersebut membutuhkan pemenuhan, ingin muncul dan ingin keluar. Yang kedua adalah das ich atau the ego, yang merupakan sensor untuk menyesuaikan dengan keadaan sekitarnya terutama dengan norma-norma. Yang ketiga, yaitu das uber ich atau the super ego, merupakan kata hati yang berhubungan dengan moral baik buruk. Dalam kehidupan bermasyarakat adanya norma-norma tertentu yang merupakan pedoman-pedoman yang membatsi gerak atau perilaku anggota masyarakat. Dengan adanya norma-norma itu sebagai anggota masyarakat yang baik tidak dapat berbuat seenaknya. Ini berarti bahwa norma-norma itu berfungsi menyesuaikan dengan keadaan lingkungan, yaitu menyesuaikan dengan norma-norma yang ada dalam masyarakat.
Atas dasar uraian diatas dapat dikemukakan salah satu analisis mengenai perbuatan massa adalah berdasarkan atas faktor psikologis yang mendasarinya, yaitu orang bertindak dalam massa atas dorongan-dorongan yang muncul dari bawah sadar yang semula ditekannya. Karena itu bila banyak hal ditekan merupakan suatu pertanda yang kurang baik, sebab pada suatu waktu dapat muncul dipermukaan bila keadaannya memungkinkan, slah satu bentuk adalah dalam massa.

Proses Dinamika Gerakan Massa
1. Pemusatan perhatian
2. Penciptaan suasana kebersamaan
3. Pusat rasa kagum dan perasaan berada pada suatu massa
4. Pemimpin membayar massa kemana aktivitas akan massa akan dituju

E. Individu Dalam Massa
• Kehilangan kepribadian yang sadar dan rasional, tindakan kasar dan irasional, menurut secar membabi buta pada pemimpin
• Melakukan hal-hal yang berlawanan dengan kebiasaan → agresi

Teori frustasi-agresi dari Fuller-Miller, mengemukakan:
• agresivitas merupakan cerminan dari frustasi yang dirasakan oleh massa
• kuat lemahnya tergantung besar kecilnya hambatan dalam mencapai tujuan tersebut

Menurut Sidis, individu dalam massa akan terkena hipnotis bentuk ringan sehingga pertimbangan kritis hilang Kondisi Psikologis Individu Dalam Massa Menurut Gustave Le Bon, massa itu mempunyai sifat-sifat psikologis tersendiri. Orang yang tergabung dalam suatu massa akan berbuat sesuatu, yang perbuatan tersebut tidak akan diperbuat bila individu itu tidak tergabung dalam suatu massa. Sehingga massa itu seakan-akan mempunyai daya melarutkan individu dalam suatu massa, melarutkan individu dalam jiwa massa. Seperti yang dikemukakan oleh Durkheim bahwa adnaya individual mind dan collective mind, yang berbeda satu dengan yang lain. Menurut Gustave Le Bon dalam massa itu terdapat apa yang dinamakan hukum mental unity atau law mental unity, yaitu bahwa massa adalah kesatuan mind, kesatuan jiwa. Menurut Allport, sekalipun kurang dapat menyetujui tentang collective mind tetapi dapat memahami tentang pemikiran adanya kesamaan (conformity), tidak hanya dalam hal berpikir dan kepercayaan, tetapi juga dalam hal perasaan (feeling) dan dalam perbuatan yang tampak (overt behaviour).

PROSES DASAR DALAM KELOMPOK
I. TAHAP FORMING

A. Pandangan Psikoanalisis
Freud : orang bergabung dalam kelompok karena keanggotaan dapat memuaskan kebutuhan dasar biologis dan psikologis tertentu

Ada 2 proses pembentukan kelompok, yaitu:
1. Identifikasi
energi emosi individu (libido) diarahkan ke dirinya dan orang lain. Individu menjadikan orang lain (orang tua) sebagai model egonya → EGO IDEAL. Penerimaan orang tua sebagai objek kasih sayang anak akan membentuk ikatan yang kuat → kepuasan melalui sense of belonging, kesalingtergantungan, perlindungan terhadap ancaman luar dan meningkatkan self development.

2. Transferen
bagaimana pembentukan kelompok pada masa awal kehidupan individu mempengaruhi perilaku kelompok selanjutnya. Individu melihat pemimpin kelompok sebagai figur otoritas sebagaimana individu menganggap orang tuanya.

B. Pandangan Sosiobiologi
Menurut pandangan ini, orang bergabung dengan kelompok untuk memuaskan keinginan yang kuat untuk berafiliasi secara biologis. Didasarkan teori evolusi dari Charles Darwin : bergabung dengan anggota lain dari satu spesies merupakan ekspresi strategi yang stabil secara evolusioner dan kultural dari individu yang dapat meningkatkan rerata kesuksesan reproduksi.

C. Pandangan Proses Pembandingan Sosial
Leon Festinger (1950, 1954) : orang membutuhkan orang lain karena mereka membutuhkan informasi tentang diri mereka dan lingkungan mereka dan kebutuhan akan informasi. Ini hanya dapat dipenuhi dari orang lain. Individu membandingkan diri mereka dengan orang lain tentang keyakinan, opini dan sikap mereka → apakah benar, valid, sesuai.

D. Pandangan Pertukaran Sosial
Model ketertarikan kelompok, dengan mempertimbangkan :
1. reward
2. cost → minimax principle (berusaha untuk mendapatkan reward yang sebesar besarnya
dan mengurangi cost yang sekecil-kecilnya).

II. TAHAP STORMING : KONFLIK DALAM KELOMPOK
Munculnya disagreement, pertengkaran dan friksi diantara anggota kelompok
yang melibatkan kata-kata, emosi dan tindakan.

Tahap-tahap perkembangan konflik:
1. Disagreement
perlu segera diindentifikasi disagreementnya:
• apakah benar-benar ada atau sekedar kesalahpahaman
• apakah perlu segera ditangani atau terselesaikan sendiri
• jika benar-benar ada dan menyangkut beberapa faktor situasional minor

2. Confrontation
dua orang atau lebih saling bertentangan → verbal attack.diakhir tahap ini, tingkat koalisi (sub kelompok dalam kelompok) dimana anggota kelompok menjadi terpolarisasi(membentuk blok-blok).
3. Escalation
pada tahap ini, anggota kelompok menjadi semakin kasar, suka memaksa, mengancam, sampai pada kekerasan fisik → timbul mosi tidak percaya (distrust), frustasi dan negatif reciprocity.

4. Deescalation
􀀩 berkurang atau menurunnya konflik
􀀩 anggota mulai sadar waktu dan energi yang terbuang sia-sia dengan berdebat

Mekanisme pengolahan konflik:
a. Negosiasi : secara interpersonal sengan asumsi bahwa tiap orang akan mendapatkan keuntungan dengan adanya situasi
- distributive issues : negosiasi berhasil, satu pihak puas, pihak yang lain mengikuti karena pihak yang lain itu memiliki power
- integrative issues : negosiasi berhasil, kedua pihak merasa puas (win win solution)
b. Membangun kepercayaan : dengan mengkomunikasikan keinginan individu secara hati-hati dan harus konsisten antara apa yang diomongkan dengan perilaku aktualnya

5. Conflict Resolution
􀀩 tiap konflik sampai pada tahap ini, meskipun tidak semua pihak puas akan hasilnya

Penyebab konflik :
1. Interdepence
􀀩 tidak semua interdependence menyebabkan konflik, jika:
a. ada kerjasama antar anggota dalam interdepence shg konflik ↓
b. ada kompetisi antar anggota dalam interdepence shg konflik ↑

Deutch (1949):
􀂄 pure cooperation → promotive interdependence : dengan menolong
􀂄 pure competition → contrient interdependence : anggota bisa meraih tujuannya hanya jika anggota lain gagal memilihnya
2. Influence stategies
􀀩 strategi-strategi untuk mempengaruhi orang lain, ancaman, hukuman dan negatif reinforcement → meningkatkan konflik
3. Misunderstanding dan misperception

III. TAHAP NORMING : PEMBENTUKAN STRUKTUR KELOMPOK
1. Peran (role)
Peran (role) merupakan perilaku yang biasanya ditampilkan orang sebagai
anggota kelompok yang menyediakan basis harapan berkaitan dengan perilaku
orang dalam posisi yang bervariasi dalam kelompok.

Perbedaan peran :
􀂃 Task roles → tugas
􀂃 Socioemotional roles → sosioemosi

Teori 3 dimensi peran :
a. dominance – submission
b. friendly – unfriendly
c. instrumentally controlled – emotionally eupressive

Konflik peran :
􀂾 interrole : konflik antara 2 atau lebih peran yang dijalani oleh 1 orang
􀂾 intrarole : konflik antara peran 1 orang dengan peran orang lain
2. Norma (norm)
Norma (norm) merupakan aturan-aturan yang menggambarkan tindakan tindakan
yang seharusnya diambil oleh anggota kelompok.

3. Hubungan antar anggota → otoritas, hubungan ketertarikan, hubungan komunikasi

IV. TAHAP PERFORMING : BEKERJA BERSAMA DALAM KELOMPOK
Percobaan Norman Triplett (1897) tentang fasilitasi sosial yaitu situasi dimana
kehadiran orang lain akan meningkatkan kinerja seseorang.

A. Coaction Paradigm
→ beberapa orang melakukan tugas dan ditempat yang sama, tetapi tidak saling
berinteraksi, misalnya: ujian dikelas

B. Audience Paradigm (passive spectators)
→ kehadiran orang lain justru menghambat kinerja, misalnya: menghapal pelajaran ditengah orang banyak

Penelitian Robert Zajonc:
􀂾 Respon dominan
→ fasilitasi sosial yang ada meningkatkan kinerja seseorang, maka respon dominan itu sesuai
􀂾 Respon nondominan
→ fasilitasi sosial yang ada menurunkan kinerja seseorang, maka respon dominan itu tidak sesuai

Penyebab fasilitasi sosial:
1. adanya dorongan
2. kekhawatiran akan penilaian (evaluasi) orang lain
3. distraksi (perhatian yang terpecah)

Performance Dalam Kelompok yang Berinteraksi

Tipologi tugas dari Steiner didasarkan pada kombinasi antara:
- jenis-jenis tugas yang dapat dibagi
- jenis-jenis hasil yang diinginkan
- prosedur-prosedur individu dalam memberi masukan

Memprediksi Performance Kelompok
Klasifikasi tugas penting karena:
􀀹 tipe tipe tugas yang berbeda memerlukan sumber daya yang berbeda
􀀹 jika anggota kelompok mempunyai sumberdaya tersebut maka akan sukses

Tipologi tugas menurut Steiner
1. Divisible : subtugas dapat dibagi-bagi kepada beberapa anggota
2. Unitary >< divisible : satu tugas hanya dikerjakan satu orang saja
3. Maximazing : yang diutamakan adalah produk atau kuantitas maksimal
4. Optimazing : yang terutama adalah kinerja atau kualitas optimum
5. Additive : adanya penambahan input individual untuk menghasilkan produk kelompok
6.Compensatory : rata-rata penilaian individu untuk menghasilkan produk kelompok
7. Disjunctive : kelompok harus mempunyai satu jawaban spesifik terhadap tipe masalah ya atau tidak
8. Conjuctive : semua anggota harus melakukan tindakan yang spesifik sebelum tugas selesai dengan sempurna
9. Discretionary : jika anggota bebas memilih, metode mana yang disukainya dengan mengkombinasikan input individualnya

Meningkatkan performance kelompok:
1. Proses komunikasi
2. Proses perencanaan → strategi-strategi kinerja
3. Prosedur-prosedur khusus:

Prosedur-prosedur khusus:
a. Brainstorming, terdapat 4 syarat utama:
􀂃 expressiveness : bebas mengekspresikan apa saja yang ada dalam benak kita
􀂃 nonevaluative : tidak ada pendapat yang baik atau buruk, semua pendapat berharga
􀂃 quantity : semakin banyak ide, semakin kreatif
􀂃 building : ide-ide yang disampaikan seperti puzzle (ide-ide tersebut masih kasar, harus disusun dulu)
b. Nominal Group Technique (NGT) → pemimpin memberikan permasalahan ke forum lalu ditulis di whiteboard. Setiap orang disuruh maju ke whiteboard untuk menuliskan gagasan lalu dipilih mana yang paling baik
c. Delphi Technique → pemimpin membuat kuesioner, anggota disuruh mengisi kuesioner tersebut. Setelah diisi dikembalikan ke pemimpin lalu diberi feedback, dikembalikan lagi ke anggota, demikian terus menerus sampai ditemukan solusi yang baik
d. Synectics (bahasa Yunani = bergabung bersamanya elemenelemen yang berbeda dan nampaknya tidak relevan) → bentuk spesial dari brainstorming. Kita disuruh berpikir lebih kreatif, berpikir secara divergen, dapat memberikan ide bermacammacam.

MASALAH-MASALAH DALAM KELOMPOK
A. DEINDIVIDUASI
Deindividuasi merupakan proses hilangnya kesadaran individu karena melebur di
dalam kelompok → pikiran kolektif.

Perspektif Teoritis

1. Teori Perilaku Kolektif
Kolektif : kumpulan individu yang lebih daripada skedar agregrat, tapi juga
bukan kelompok sebenarnya

Tipe kolektif:
a. Social Agregrat : collective outburst (riots, mobs, dsb)
b. Collective Movement : organisasi politik, kampanye nasional, dsb

a. Teori Konvergen
Agregrat mewakili orang dengan kebutuhan, keinginan dan emosi situasi crowd
memicu pelepasan spontan dari perilaku-perilaku yang sebelumnya terkontrol.

b. Teori Contagion (Penularan)
Emosi dan perilaku dapat ditransmisi ‘(ditular)’ dari satu orang ke orang lain
sehingga orang cenderung berperilaku sangat mirip dengan orang lain.

c. Teori Emergent-Norm (Perkembangan Norma)
Teori gabungan konvergen – contagion, crowd, mob dan kolektif lainnya hanya
kelihatan setuju sepenuhnya dalam emosi dan perilaku karena anggotanya patuh
pada norma yang relevan dalam situasi tertentu.

2 . Teori Deindividuasi
Penyebab:
1. Rendahnya identiafibilitas seseorang
2. Rasa keanggotaan dalam kelompok
3. Ukuran kelompok → semakin besar, semakin mudah terdeindividuasi
4. Kebangkitan personil → amarah

B. GROUPTHINK
Groupthink merupakan proses pengambilan keputusan yang terjadi pada
kelompok yang sangat kohesif dimana anggota-anggotanya berusaha

Kondisi
- Anonimity
- Responsibility
- Anggota kelompok
- Arousal
- Lain-lain (situasi baru,penggunaan obat)

Keadaan Terdeindividuasi
Lost of self – awareness
Lost of self – regulation
- self monitoring ↓
- gagal memperhatikan norma-norma relevan
- sedikit pakai penguat untuk membangkitkan diri
- gagal melakukan rencana jangka panjang

Perilaku Deindividuasi
Emosi yang impulsif, irasional, regresif, dengan intensitas:
- tdk dibawah kendali stimulus
- melawan norma
- pleasurable ↑ mempertahankan konsensus kelompok sehingga kemampuan kritisnya menjadi tidak efektif lagi.

Gejala:
1. Pencarian kesepakatan yang terlalu dini
a. Tingginya tekanan konformitas
b. Sensor diri terhadap ide-ide yang tidak disetujui
c. Adanya minguard
􀂄 Gate keeping : mencegah informasi dari luar agar jangan sampai mempengaruhi kesepakatan kelompok
􀂄 Dissent containment : mengabaikan mereka-mereka yang memiliki ide-ide yang bertentangan dengan kesepakatan
d. Persetujuan yang tampak

2. Ilusi dan mispersepsi
a. Ilusi invulnerability → kelompok selalu benar dan kuat
b. Ilusi moral
c. Persepsi bias tentang out group → buas, jelek, dll
d. Collective rationalizing

Penyebab:
• kohesi yang ekstrem
• isolasi, leadership dan konflik decisional
• proses polarisasi

Pencegahan:
1. Membatasi pencarian keputusan secara dini
a. meningkatkan open inquiry
b. kepemimpinan yang efektif
c. multiple group → subgroup

2. Mengoreksi mispersepsi dan error
a. mengakui keterbatasan
b. empati
c. pertemuan ‘kesempatan kedua’

3. Menggunakan teknik-teknik keputusan yang efektif
Tahap I : kelompok harus terima tantangan dengan memilih solusi yang mungkin terbaik
Tahap II : kelompok harus mencari alternatif solusi dengan membuat daftar
Tahap III : evaluasi sistematik terhadap alternatif-alternatif pada tahap-tahap hasil = konsensus
Tahap IV : mengubah konsensus menjadi keputusan
Tahap V : mematuhi keputusan yang diambil

KOHESIVITAS KELOMPOK

A. Definisi
Collins dan Raven (1964) : kekuatan yang mendorong anggota kelompok untuk tetap tinggal di dalam kelompok dan mencegahnya meninggalkan kelompok.

B. Alat Ukur
1. Ketertarikan interpersonal antar anggota
2. Ketertarikan anggota pada kegiatan dan fungsi kelompok
3. Sejauh mana anggota tertarik pada kelompok sebagai alat untuk
memuaskan kebutuhan personalnya (Mc David dan Harary)

Kelompok yang makin kohesif, maka:
􀂾 tingkat kepuasan makin besar
􀂾 anggota merasa aman dan terlindungi
􀂾 komunikasi lebih efektif, bebas, terbuka dan sering
􀂾 makin mudah terjadi konformitas → anggota makin mudah tunduk pada norma kelompok dan makin tidak toleran pada devian.

MOTIVASI DAN TUJUAN KELOMPOK
A. Definisi
(1) Proses psikologis yang mencerminkan interaksi antara sikap, kebutuhan, persepsi dan keputusan yang terjadi pada diri seseorang, timbul dari dalam diri (intrinsik) atau dari luar diri (ekstrinsik) karena adanya rangsangan.
(2) Dorongan kerja yang timbul pada diri seseorang untuk berperilaku dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan.
(3) Suatu usaha sadar untuk mempengaruhi perilaku seseorang agar mengarah pada tercapainya tujuan organisasi.

B. Teori-teori Motivasi
1. Teori Kebutuhan
􀀩 tindakan manusia pada dasarnya untuk memenuhi kebutuhannya
Tokoh : Maslow, Herzberg, Mc Clleland, Vroom
a. Satisfaction of Needs Theory (Maslow)
􀀩 menyusun tingkat kebutuhan manusia
b . Motivation Maintenance Theory (Herzberg)

Ada 2 faktor yang mempengaruhi individu:
􀂙 Satisfiers = intrinsic factor
Maslow = higher order needs (self esteem dan self actualization)
􀂙 Dissatisfiers = extrinsic factor
Maslow = lower order needs (fisiologis, security dan social)

c. Teori Kebutuhan dari Mc Clleland
􀂾 Need of power
􀂾 Need of affiliation
􀂾 Need of achievement

Faktor-faktor yang mempengaruhi motivasi:
1. ciri-ciri pribadi individu (individual characteristic)
2. tingkat dan jenis pekerjaan (job characteristic)
3. lingkungan (environmental situations)
4. Self – Actualization Needs
5. Self – Esteem Needs
6. Social Needs
7. Security Needs
8. Psychological Needs

KEKUASAAN DALAM KELOMPOK
A. Definisi
1) Weber : kemungkinan dimana seseorang di dalam hubungan sosialnya mempunyai posisi untuk melakukan keinginannya tanpa perlawanan
2) Buckley : kendali atau pengaruh atas perilaku orang lain untuk mendukung pandangan seseorang tanpa sepengetahuan mereka, bertentangan dengan keinginan atau pemahaman mereka
3) Kipnis : interaksi antara dua pihak, pemegang kekuasaan dan target person, dimana perilaku tadi diarahkan oleh pemegang kekuasaan
4) Kekuasaan koersif : memaksa, bentuk-bentuk legitimasi dari pengaruh sosial, seperti ancaman, hukuman

B. Dasar-dasar atau Sumber-sumber Kekuasaan
1. Reward
2. Coersive
3. Legitimate
4. Referent
5. Expert

C. Proses-proses Kekuasaan
1. Adanya kepatuhan
2. Formasi Koalisi (sub kelompok dalam kelompok yang lebih besar)

Perubahan-perubahan dalam power holder:
1. Memperlebar jarak sosial antara dirinya dengan orang lain yang tidak punya power
2. Yakin bahwa yang nonpowerful tidak dapat dipercaya dan butuh “waskat” (pengawasan yang ketat)
3. Tidak menilai pekerjaan dan kemampuan dari orang yang kurang berkuasa

Perubahan-perubahan ketika powerless:
a. pasif dan menerima situasi
b. memberontak akan ketidaksamaan dan berusaha mendapatkan persamaan struktur
c. berusaha meningkatkan power secara tertutup dengan koalisi
d. menarik diri secara total dari kelompok

KEPEMIMPINAN
A. DEFINISI KEPEMIMPINAN
􀂙 Menurut Blanchard : proses dalam mempengaruhi kegiatan-kegiatan
seseorang atau kelompok dalam usahanya mencapai tujuan dalam suatu
situasi tertentu.
Dirumuskan sbb : K = f ( p, b, s )
K : kepemimpinan f : fungsi p : pemipin
b : bawahan s : situasi

􀂙 Menurut Cragan dan Wright : komunikasi yang secara positif mempengaruhi kelompok untuk bergerak ke arah tujuan kelompok.

􀂙 Menurut Stogdill (1948) : suatu proses mempengaruhi aktivitas kelompok dalam rangka perumusan dan pencapaian tujuan.

Klasifikasi Gaya kepemimpinan menurut White dan Lippit (1960):
􀂾 Otoriter → keputusan dan kebijakan seluruhnya ditentukan oleh pemimpin
􀂾 Demokratis → pemimpin mendorong dan membantu anggota untuk
membicarakan dan memutuskan semua kebijakan
􀂾 Laissez Faire → pemimpin memberikan kebebasan penuh bagi anggota
kelompok untuk mengambil keputusan individual dengan partisipasi
pemimpin yang minimal

Syarat-syarat gaya kepemimpinan demokratis yang produktif menurut Gibb
(1969)
, bila:
a) tidak ada anggota kelompok yamg merasa dirinya lebih mampu mengatasi persoalan daripada kelompok yang lain
b) metode komunikasi yang tepat belum diketahui atau tidak dipahami
c) semua anggota berusaha mempertahankan hak-hak individual mereka

Syarat-syarat gaya kepemimpinan otoriter yang efektif, bila:
a) kecepatan dan efisiensi pekerjaan lebih utama daripada perundingan
b) situasinya benar-benar baru sehingga anggota kelompok butuh pengertian

B. TEORI-TEORI KEPEMIMPINAN
1. Kepemimpinan Menurut Teori Sifat
Dasar : keberhasilan seorang pemimpin ditentukan oleh sifat-sifat, perangai atau
ciri-ciri yang dimiliki orang tersebut. Sifat-sifat tersebut bisa berupa sifat fisik
maupun psikologis.

a) Ordway Tead
Sifat pemimpin terdiri dari : energi jasmani-rohani, kepastian akan
maksud dan arah tujuan, antusiasme atau perhatian yang besar, ramah
tamah, penuh rasa persahabatan dan ketulusan hati, integritas atau
pribadi yang utuh, kecakapan teknis, kecakapan mengajar, kesetiaan.

b) Chester I Barnard
Sifat pemimpin berkaitan dengan sifat pribadinya yang terdiri dari sifat fisik, skill, teknologi, daya tangkap, pengetahuan, memori dan imajinasi. Sifat pribadi mempunyai watak yang subjektif, yaitu keunggulan seorang
pemimpin di dalam keyakinan (determination), ketekunan (persistence),
daya tahan (endurance) dan keberanian (courage).

c) Ralph Stodgill
Sifat–sifat pemimpin terdiri dari:
􀂃 Capacity : intelegen, kewaspadaan, verbal facility, keaslian dan
kemampuan menilai
􀂃 Achievement : gelar kesarjanaan, pengetahuan, keberhasilan
dalam olah raga
􀂃 Responsibility : berdikari, inisiatif, ketekunan, agresivitas, percaya
diri, keinginan untuk unggul
􀂃 Participation : aktif, pandai bergaul, kerja sama, mudah
menyesuaikan diri, humoris
􀂃 Situation : mental level, status, skill, kebutuhan, interest of
followers, tujuan yang ingin dicapai

2. Kepemimpinan Menurut Teori Perilaku
Perilaku pemimpin cenderung pada dua hal, yaitu:
a) Consideration, dimana pemimpin cenderung pada kepentingan bawahan. Ia
tipe pemimpin yang ramah, mendukung dan membela, mau berkonsultasi,
mendengarkan bawahan, menerima usulan bawahan, memikirkan
kesejahteraan bawahan dan memperlakukan bawahan setingkat dengan
dirinya.
b) Initiating Structure, dimana pemimpin cenderung mementingkan tujuan
organisasi. Ia tipe pemimpin yang suka memberi kritik pada pelaksanaan
tugas-tugas kerja yang jelek, menekankan pentingnya batas waktu
pelaksanaan tugas-tugas kepada bawahan, selalu memberi tahu apa-apa
yang harus dikerjakan bawahan, selalu memberi petunjuk bagaimana
melakukan tugas, memberi standar tertentu atas pekerjaan, meminta
bawahan agar selalu menuruti dan mengikuti standar yang telah ditetapkan,
serta selalu mengawasi bawahan.

Model Kepemimpinan Kontinum
Diajukan oleh Robert Tannenbaum dan Warren H Schmidt, isinya ada tujuh
tingkatan hubungan pemimpin dan bawahan, yaitu:
a) Telling → membuat dan mengumumkan keputusan terhadap bawahan
b) Selling → menjual dan menawarkan keputusan terhadap bawahan
c) Menyampaikan ide dan mengundang pertanyaan
d) Memberi keputusan tentatif yang masih dapat diubah
e) Consulting → memberi masalah dan minta saran pemecahannya
f) Menentukan batas-batas dan minta kelompok untuk membuat keputusan
g) Joining → mengijinkan bawahan berfungsi dalam batas-batas yang ditentukan Manajerial Grid (Grafik Kepemimpinan) Diajukan oleh Robert R Blake dan Jane S Mouton, menurut mereka kepeminpinan dapat diukur dari dua dimensi, yaitu:
a) Perhatiannya terhadap tugas / hasil (T)
b) Perhatiannya terhadap bawahan / hubungan kerja (H), maka muncul 5 tipe kepemimpinan:
- impoverished leadership (koordinat 1,1)
- middle of the road (koordinat 5,5)
- country club leadership (koordinat 1,9)
- task leadership (koordinat 9,1)
- team leadership (koordinat 9,9)

Manajemen Sistem Dari Likert
Merupakan penyempurnaan, model kepemimpinan kontinum. Ada empat macam
gaya kepemimpinan:
a) Sistem I → otoriter (explosive / authoritative)
b) Sistem II → otoriter yang bijaksana (benevolent authoritative)
c) Sistem III → konsultatif
d) Sistem IV → partisipatif

Teori 3-D
Teori 3-D dari Reddin merupakan pola dasar untuk menentukan perilaku
kepemimpinan, yaitu:
a) Task oriented
b) Relationship oriented
c) Effectiveness oriented

Pola dasar diatas memunculkan 8 gaya kepemimpinan:
- Deserter - Bereaucrat
- Missionary - Developer
- Autocrat - Benevolent autocrat
- Compromiser - Executive

4. Kepemimpinan Menurut Teori Kontingensi
Dalam model Fiedler, terdapat tiga elemen penentu gaya dan perilaku
kepemimpinan efektif, yaitu:
a) Leader-member relations
b) Task structure
c) Leader’s position power

5. Model Kepemimpinan Menurut Situasi
Tipe kepemimpinan adalah pola perilaku yang ditampilkan oleh seorang pemimpin pada saat pemimpin itu mencoba untuk mempengaruhi orang lain sepanjang diamati oleh orang lain.
Gaya kepemimpinan berbeda dari satu situasi ke situasi lainnya sehingga perlu diagnosa yang baik. Pemimpin yang baik harus mampu mengubah perilakunya sesuai dengan situasi, serta mampu memperlakukan bawahan sesuai kebutuhan dan motif yang berbeda-beda.

Tipe kepemimpinan yang situasional terdiri dari:
- direktif
- suportif
- kombinasi

APLIKASI PSIKOLOGI KELOMPOK
DI BIDANG INDUSTRI DAN ORGANISASI
A. PERILAKU KELOMPOK ORGANISASI
1. Scientific Management Theory
Isi : manusia harus diberi janji insentif dulu baru ia mau bekerja. Insentif yang
dimaksud dapat berupa bonus, pengawasan yang terus-menerus, serta tujuan
yang ditetapkan oleh manajemen.
2. Interpersonal Approaches
Fokus pada akibat dari proses interpersonal pada performance dengan
memperhatikan variabel-variabel sosial dan psikologi untuk menganalisis
produktivitas kerja.
Cara yang digunakan : process group-level dengan linking-pin model dari
Likert, yaitu organisasi dapat dikonseptualisasi sebagai sistem dari kelompok
independen. Jadi, manusia bekerja bukan dalam organisasi, melainkan dalam
kelompok-kelompok kecil atau keluarga yang bersarang di dalam organisasi.

A.1. MOTIF DAN TUJUAN DALAM KELOMPOK
Zander (1971) : orang tertarik untuk menolong kelompoknya mencapai tujuan sebagai cara untuk memuaskan kebutuhan-kebutuhan personalnya.

Kohesivitas dan Tujuan Kelompok
Akibat pada tujuan kelompok terhadap produktivitas tergantung pada komitmen
anggota terhadap kelompok dan tujuan kelompok. Jika kohesivitas kelompok
begitu kuat maka motif-motif individu akan diganti oleh motif yang berorientasi
pada kelompok. Hasrat anggota pun makin besar untuk mensukseskan kelompoknya. Hasil survey pada 5871 pekerja pabrik di 2228 kelompok menghasilkan hipotesis sebagai berikut: “selama norma kelompok mendorong produktivitas yang tinggi maka kohesivitas dan produktivitas secara positif berhubungan (makin kohesif suatu kelompok, makin besar produktivitas), tetapi jika norma kelompok mendorong produktivitas yang rendah maka hubungannya negatif”.

Tujuan kelompok
Tujuan kelompok harus dijabarkan secara jelas, yaitu:
1. ada kriteria keberhasilan
2. ada sarana untuk pencapaiannya

Menetapkan Tujuan Kelompok
Level of aspiration theory (Lewin) : bagaimana seseorang mengeset tujuan untuk dirinya dan kelompoknya, apakah harus susah sekali / mudah sekali
- Orang memasuki situasi prestasi (achievement situation) dengan hasil ideal dibenaknya. Setelah mengalami kejadian tertentu, maka orang tersebut akan merevisi hasil ideal tersebut dan disesuaikan dengan harapan yang lebih realistik

- LOA (level of aspiration) yaitu kompromi antara tujuan ideal dan harapan yang lebih realistik

A.2. KEPUASAN DAN KEANGGOTAAN KELOMPOK
Kepuasan dan Interaksi Sosial
Melakukan rutinitas tanpa interaksi dengan orang lain → monoton dan menyebabkan kelelahan / cepat lelah. Sedangkan bekerja sama akan menyebabkan pekerjaan cepat selesai, bahan yang digunakan irit dan angka hingga menurun karena merasa puas.

Kepuasan dan Insentif Kelompok
Insentif : bonus, gaji
Insentif per individu menyebabkan masalah:
1. kompetisi antar anggota kelompok meningkat
2. ketakutan akan penolakan peer groupnya
3. motivasi intrinsik “undermined”
Pencegahannya adalah dengan insentif kelompok, sehingga:
􀀹 perasaan akan kerja kelompok akan terbangun dengan kuat dan kepuasan
lebih besar
􀀹 Syarat : - anggota kelompok kurang dari 10
- kontribusi tiap anggota proporsional
Kepuasan, Keberhasilan dan Kegagalan
Sisi positif dari kegagalan, yaitu:
􀂃 Menjadikannya sebagai motivasi sehingga usaha menjadi lebih keras
􀂃 Menjadikan kelompok semakin kohesif karena ternyata kegagalan disebabkan oleh adanya gangguan kelompok atau segmen lain dalam organisasi
􀂃 Memaksa kelompok untuk memikirkan ulang aspirasi mereka dan memformulasikan seperangkat harapan yang lebih realistik
Sisi negatif dari kegagalan, yaitu:
􀂃 Kegagalan yang berulang menyebabkan surutnya sumber motivasi
􀂃 Terbangunnya hasrat yang kuat untuk menghindari kegagalan kelompok dan mulai menggunakan berbagai macam strategi interpersonal untuk mengatasi rasa malu, contoh: dengan mengatakan bahwa kegagalan tersebut tidak relevan dengan mereka secara personal

B. KELOMPOK-KELOMPOK DAN PERUBAHAN
B.1. KELOMPOK SEBAGAI AGEN PERUBAHAN
Field study oleh Coch & French (1984) dengan membandingkan tiga tipe training
program:
1. No Participation sebagai kondisi kontrol karyawan tidak sama dengan terlibat dalam perencanaan dan omplementasi perubahan tapi hanya diberi penjelasan.
2. Participation Through Representation, rapat kelompok dihadiri seluruh karyawan, perubahan yang dibutuhkan dibicarakan secara terbuka, kemudian dipilih sebuah sub kelompok pelat pertama.
3. Total Participation, hampir sama dengan metode dua. Bedanya metode ini diikuti oleh seluruh karyawan, bukan hanya kelompok terpilih dan mengikuti sistem pelat. Hasil → 2 dan 3 menunjukkan hasil yang positif, karena:
􀂾 Karyawan belajar tugas baru mereka dengan cepat
􀂾 Produktivitas menjadi lebih baik
􀂾 Percaya diri meningkat

B.2. PENGEMBANGAN ORGANISASI
Organizational Development Technique adalah program-program manajemen
yang secara spesifik didesain untuk meningkatkan organisasi.
Setidaknya melibatkan satu atau lebih komponen, sebagai berikut:
1. Deskripsi : penentuan tahap pengembangan yang sedang berlangsung
melalui observasi sistematis dan survey.
2. Spesifikasi tujuan : elaborasi, klarifikasi dan penentuan prioritas tujuan
organisasi.
3. Perencanaan : mengembangkan rencana untuk mencapai tujuan
organisasi.
Inovasi : implementasi rencana dan mengevaluasi keefektivitasannya.
a. Survey Feedback
Menekankan deskripsi sebagai alat untuk mengumpulkan sumbersumber disfungsi dalam organisasi dengan cara : observasi, wawancara, survey → hasilnya disintesis untuk membentuk gambaran keseluruhan organisasi dengan menemukan adekuasi dan inadekuasi → hasilnya dikembalikan sebagai feedback ke organisasi. Alat : kuesioner dengan Likert dengan isi pertanyaan tadi. Aspek leadership (1-3), motivation (4-6), communication (7-10), decision making (11-13), goals (14-15), control (16-18) → jawaban dirangkum
dan dibuat profil organisasi kemudian didiskusikan.

b. Process Consultan
Yaitu melibatkan observasi kelompok secara informal tentang kesibukan sehari-hari. Ada konsultan yang mengobservasi aspek-aspek yang berkaitan dengan kelompok, seperti: pola interaksi dan atraksi, prosedur pengambilan keputusan, sumber-sumber kekuasaan, normanorma social informal, potensi tekanan dalam kelompok dan jenis konflik antar anggota. Setelah menemukan bagaimana kerja maka konsultan mendiskusikan hal tersebut dengan anggota unit dengan
mengajukan dua pertanyaan:
- Apakah saudara sekalian menyadari bahwa saudara-saudara bekerja seperti ini ? (dijelaskan)

- Apakah saudara-saudara berkenan untuk mengubah beberapa proses-proses? Jika jawabannya iya, maka barulah konsultan mengusulkan beberapa saran untuk meningkatkan dinamika hidup.

c. Team Building
Diawali dengan asumsi bahwa : “keberhasilan dalam kelompok kerja merupakan hasil dari kolaborasi yang saling bergantung satu sama lain yang terbentuk melalui latihan. Manajer atau konsultan berusaha menyadarkan anggotanya bahwa mereka adalah satu kesatuan sehingga mereka belajar untuk mengkoordinasikan usaha mereka
dengan usaha anggota lainnya. Tujuan kelompok ditetapkap, pola-pola kerja dibangun dan perasaan identitas kelompok dibangun. Teknik ini menekankan pada analisis prosedur kerja, pengembangan hubungan yang baik anggota ke anggota dan peran manajer sebagai “coach”.
Metode : diskusi tentang “maslaah unit” kemudian dicoba diselesaikan dengan teknik kelompok nominal (NGT) untuk menstimulasi produktifitas lalu hasil diskusi dicetak dan diedarkan sebagai pengingat bahwa ada kemajuan yang sedang berlangsung.

d. Laboratory Training
Laboratory Training program atau T-group.
􀂾 Bentuk ini diset jauh dari tempat kerja, merupakan prosedur belajar eksperimental, yaitu dengan benar-benar mengalami hubungan kemanusiaan dengan peserta lain
􀂾 Trainer atau fasilitator menyerahkan tongkat kepemimpinan kepada peserta untuk dibawa kemana pelat tersebut jadi peserta yang mengatur diri mereka
􀂾 Peserta pelat menjadi berani untuk mengkonfrontasi dan menyelesaikan isu-isu interpersonal dengan tujuan mendapatkan pemahaman yang lebih baik atas diri sendiri dan orang lain.

C . MEETINGS
Ada kesan negatif tentang meeting, yaitu:
􀂃 Membosankan
􀂃 Hanya didominasi oleh beberapa orang
􀂃 Mahal → para eksekutif dibayar per jam
􀂃 Buang-buang waktu dengan keputusan yang minor
􀂃 Ada kecenderungan terjadi groupthink

C.1. MENJADI ANGGOTA KELOMPOK YANG BAIK
Pada meeting, anggota harus melakukan segala hal untuk menjadikan meeting
tersebut sebagai sebuah pengalaman yang produktif dan positif. Untuk itu perlu
diperhatikan hal-hal berikut ini :
1. Persiapan
Yaitu bagaimana agar peserta rapat dapat memberikan kontribusi yang maksimal, dan ini tergantung pada fungsi dari penemuan tersebut, jika:
􀂙 Fungsi utamanya adalah distribusi informasi, maka pesertanya harus menyiapkan segala hal untuk mempresentasikan info yang dimiliki → handout, transparansi
􀂙 Fungsi utamanya adalah sebagai fact finding discussion awal, yang fokus pada masalah-masalah atau isu-isu, maka peserta sebelumnya harus sudah mempersiapkan diri dengan ide-ide dan pemahamannya yang berhubungan dengan fakta terkait
􀂙 Fungsi sebagai pembuat keputusan, maka sebelum diperoleh keputusan peserta, melakukan diskusi secara informal antara anggota dan berusaha mengantisipasi kritik terhadap solusi yang mereka sukai
􀂙 Fungsi sebagai fungsi organisasi, seperti: goal setting, merevisi prosedur kerja, sharing feedback atau membangun koordinasi antar unit menjadi lebih baik. Maka peserta harus mengumumkan pikiran dan energi agar dapat fokus pada permasalahannya
􀂙 Rapat mempunyai lebih dari satu tujuan atau maksud, maka peserta harus menyiapkan tiap aspek dari rapat tersebut

2. Komunikasi
Keberhasilan rapat sangat tergantung pada kemampuan peserta berkomunikasi secara efektif satu sama lain sehingga begitu keluar dari ruang setiap peserta mendapatkan kepuasan dan merasa ada kemajuan.

Ada tips untuk menjadi active communication:
􀂙 Buat kalimat dengan singkat dan jelas
􀂙 Usahakan penambahan komentar, saran, pernyataan pribadi dan pertanyaan pada poin yang tepat
􀂙 Buat presentasi yang panjang sehingga peserta tertarik dengan menggunakan frase-frase imajinatif, analogi dan similes yang berwarna dan alat bantu visual yang ‘eye-catching’
􀂙 Mendengarkan dengan aktif pemyampaian orang lain
􀂙 Mintalah klarifikasi terhadap sesuatu yang tidak dapat dipahami
􀂙 Ajak peserta yang pasif berkomentar dengan menanyainya
􀂙 Galilah sumber-sumber disagreement dan tention
􀂙 Ikutilah jalannya rapat dengan hati-hati, camkan poin-poin yang telah dibuat

3. Supportiveness
Untuk mencegah munculnya kesan negatif maka perlu diperhatikan
beberapa hal sebagai berikut:

a. Persiapan
Pimpinan rapat harus memiliki pertanyaan dan agenda. Ada beberapa
kesalahan dalam daftar:
􀀹 Daftar topik terlalu panjang sehingga kelompok membagi
pikirannya terhadap item-item yang signifikan
􀀹 Urutan topik yang tidak berurutan
􀀹 Memasukkan item-item yang tidak seharusnya dimasukkan

b. Structuring the group
Pada awalnya, pada kelompok yang baru terbentuk, meeting pertama
terkesan ambigu atau tidak pasti. Tapi pada rapat ketiga dan keempat
norma norma sudah terbentuk dengan jelas, juga peran dan
hubungan antar anggota. Semua ini berkat peran pimpinan kelompok
yang tahu kapan harus berperan sebagai process facilitator atau
process controller.

c. Structuring the meeting
Ketua kelompok harus mampu mengarahkan pertemuan, dapat
menetukan teknik apa yang tepat digunakan (brainstrorming,
synectics, dll)
d. Memfasilitasi proses kelompok yang efektif